Saat
memacu motornya di malam nan sunyi, anggota Kopassus Serda Nicolas
Sandi (24) mendengar teriakan perempuan meminta tolong dari angkot C01
yang melintas di Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat. Ia mengejar
angkot itu dan meminta si sopir menurunkan karyawati yang nyaris
diperkosa itu. Nicolas ketika itu tengah berboncengan bersama sang
kekasih di kawasan itu, Senin 23 Juli sekitar pukul 23.00 WIB. “Saat itu
anggota TNI Serda Nicolas dari satuan Kopassus sedang melintas di
Merdeka Utara. Lalu, dia mendengar ada suara minta tolong,” kata Kasat
Reskrim Polres Jakarta Pusat, AKBP Rahmat, di Mapolres Jakarta Pusat, Jl
Kramat Raya 61, Jakarta, Selasa (24/7/2012).
Rahmat mengatakan Nicolas langsung mengejar angkot berupa Daihatsu
Gran Max bernopol B 1106 VTE warna putih tersebut. Nicolas memepet
angkot dan menarik tangan sang sopir hingga keluar dari jendela. Ia
menggertak sopir itu supaya segera menurunkan si karyawati. Di dalam
angkot, ada 4 rekan si sopir yang diketahui berinisial T yang diduga
melakukan percobaan perkosaan dan perampokan terhadap karyawati yang
hendak pulang kerja dan naik angkot itu dari Benhil tersebut.
“Jadi angkotnya dikejar, lalu sopirnya dipegang tangannya. Karena takut, sopir angkot itu langsung menurunkan korban,” ujar Rahmat. Nicolas, lanjut Rahmat, meminta pacarnya menolong karyawati yang didorong dari angkot. Sopir dan 4 rekannya langsung tancap gas. Nicolas kemudian menuju Pos Polisi Merdeka Barat. “Habis melapor, dia bersama anggota Patko Polsek Gambir langsung mengejar pelaku,” ungkap Rahmat.
Nicolas dan aparat kepolisian mengejar kawanan cabul itu. 4 Rekan sopir angkot kabur dengan cara meloncat dari angkot. “4 pelakunya kabur, mereka loncat dari angkot di sekitaran Monas, dan petugas tetap mengejar angkot itu,” paparnya. Sedangkan sopir angkot, T, langsung ditangkap polisi bersama Serda Nicolas di daerah Dukuh Atas. T kini dijebloskan ke tahanan Mapolres Jakpus. Sedangkan 4 pelaku lainnya masih dikejar polisi.
Sopir angkot C01, yang berkomplot dengan 4 rekannya untuk melakukan percobaan pemerkosaan dan perampokan, terhadap karyawati di Lapangan Banteng, Jakpus, merupakan sopir tembak. Saat ini sopir tersebut ditahan di Mapolres Jakarta Pusat. Menurut Kasat Reskrim Polres Jakarta Pusat, AKBP Rahmat, T hanya menjadi sopir tembak pada malam hari. “Dia cuma narik pada malam hari, tidak ada izin untuk kendarai angkutan umum juga,” jelas Rahmat di Mapolres Jakarta Pusat, Jl Kramat Raya 61, Jakarta, Selasa (24/7/2012). Rahmat mengatakan, T pernah melakukan aksi serupa di daerah lain. Saat itu, T berhasil merampok penumpangnya. “Dia pernah mencoba melakukan perampokan tapi bukan di wilayah Jakpus. Kapan dan di mananya belum diketahui,” sambung Rahmat.
Sebelumnya, seorang karyawati nyaris diperkosa di dalam angkot C01 dengan nopol B 1106 VTX di Jl Lapangan Banteng, Sawah Besar, Jakarta Pusat, semalam. Ada anggota TNI yang mendengar teriakan korban sehingga aksi pelaku gagal. Seorang pelaku akhirnya berhasil ditangkap dan diserahkan ke Polres Jakarta Pusat. Pelaku berinisial T lalu dijerat pasal 365 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan. Seorang pelaku lainnya telah mengambil telepon seluler milik korban. Empat rekan T buron.
Anggota Kopassus Sat-81 Serda Nicolas Sandi (24) akhirnya muncul. Dia menjelaskan soal kronologi kejadian percobaan pemerkosaan karyawati di angkutan umum C01 di Jl Lapangan Banteng, Jakarta Pusat. Serda Nicolas dihadirkan oleh jajaran Kopassus di kantor penerangan Markas Komanda Pasukan Khusus di Cijantung, Jakarta Timur, Rabu (25/7/2012). Dia mengenakan seragam Kopassus lengkap berbaret merah.
Sambil duduk di ruangan dan menebar senyum kepada Penerangan Kopassus, Mayor inf Ahmad Munir, Nicolas menceritakan kejadian yang berlangsung Senin (23/7) malam. Dia rela meninggalkan cutinya untuk menjelaskan kejadian itu ke publik.
“Malam itu saya lagi cuti, saya lagi sama tunangan saya mencari tiket di biro perjalanan. Saat saya melintas di Lapangan Banteng, saya bersebelahan dengan angkot yang di dalamnya ada upaya percobaan pemerkosaan,” ujarnya. Penjelasan itu berlangsung selama 30 menit. Dia lalu berbincang ringan dengan para wartawan. Nicolas ketika itu tengah berboncengan bersama sang kekasih di kawasan itu, Senin 23 Juli sekitar pukul 23.00 WIB. Nicolas langsung mengejar angkot berupa Daihatsu Gran Max bernopol B 1106 VTE warna putih tersebut. Nicolas memepet angkot dan menarik tangan sang sopir hingga keluar dari jendela. Ia menggertak sopir itu supaya segera menurunkan si karyawati. Nicolas lalu meminta pacarnya menolong karyawati yang didorong dari angkot. Sopir dan 4 rekannya langsung tancap gas. Nicolas kemudian menuju Pos Polisi Merdeka Barat dan mengejar pelaku hingga akhirnya tertangkap.
Anggota Kopassus Sat-81 Serda Nicolas Sandi berhasil menggagalkan percobaan pemerkosaan terhadap seorang karyawati. Atas aksi heroiknya ini, Kopassus bakal memberi penghargaan. Komandan Sat-81 Letkol (inf) Sidharta Wisnu mengatakan, Nicolas saat kejadian sedang cuti dan hendak mengantar kekasihnya ke Stasiun Gambir, Jakarta Pusat. Karena instingnya sebagai prajurit, pemuda 24 tahun itu pun langsung menolong sang karyawati. Saat ini, Nicolas masih cuti karena baru saja melaksanakan tugas ekspedisi sebagai tim penjelajah di Kalimantan.
“Sementara personel tersebut cuti karena dia sudah melaksanakan tugas ekspedisi sebagai Tim Penjelajah yang sudah berjalan sepanjang 1500 km di perbatasan Kalimantan, jadi saya akan berikan penghargaan kepada personel ini setelah kembali cuti,” kata Wisnu kepada detikcom, Selasa (24/7/2012). Menurut Wisnu, anggota Kopassus memang wajib menolong sesama, terlebih lagi wanita yang saat itu memang sedang terancam keselamatannya. “Untuk kejadian tersebut, kami prajurit Kopassus sudah menjadi kewajiban kami untuk menolong sesama apalagi wanita dalam keadaan sangat berbahaya,” kata Wisnu.
Sebelumnya, Serda Nicolas Sandi (24) mendengar teriakan perempuan meminta tolong dari angkot C01 yang melintas di Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat. Ia mengejar angkot itu dan meminta si sopir menurunkan karyawati yang nyaris diperkosa itu. Karyawati itu akhirnya bisa diselamatkan. Sementara para pelaku berhasil dibekuk.
Polres Metro Jakarta Pusat masih melakukan pengejaran terhadap empat tersangka pencurian dengan kekerasan dan percobaan pemerkosaan di angkutan umum C01 jurusan Ciledug-Kebayoran Lama, yang bila malam hari melayani rute pusat kota Jakarta. Polisi tidak serta percaya pengakuan sopir Ari Anggara, yang mengaku tidak merencanakan aksinya. Berdasarkan informasi Humas Polda Metro Jaya, Kapolres Jakarta Pusat Komisaris Besar Angesta Romano Yoyol mengungkapkan dari kasus tersebut polisi telah menangkap Ari Anggara sopir angkot. Sementara empat orang teman Ari Anggara masih dalam pengejaran.
Lebih lanjut ia mengatakan dari hasil keterangan sopir tersebut, tersangka tidak mengaku sama sekali merencanakan aksinya. Namun penyidik Polres Metro Jakarta Pusat tidak mempercayai begitu saja keterangan pelaku yang mengatakan tiba-tiba saja penumpang yang masuk langsung disergap. Karena di dalam angkot tersebut sudah ada empat orang teman tersangka. Sejumlah saksi sudah diperiksa aparat kepolisian. Korban juga sudah dimintai keterangannya meski masih dalam keadaan shock. “Sudah dimintai keterangan tadi sedikit-sedikit karena dia masih shock,” terang Yoyol.
Diberitakan sebelumnya, seorang karyawati berusia 31 tahun, nyaris menjadi korban pemerkosaan di dalam angkutan C01 jurusan Ciledug-Senen B 1106 VTX pada Senin (23/7/2012) tengah malam. Saat itu, korban pulang dari tempat kerjanya naik angkot tersebut dari Benhil (Jl Sudirman) yang dikemudikan oleh Ari Anggara dan berisi empat orang lainnya. Saat Is di dalam mobil, tiba-tiba lampu dalam angkot dimatikan dan para pelaku langsung menyergap, mencekik leher dan melakukan perbuatan tidak senonoh sambil mencoba merebut tas korban.
Korban berteriak dan teriakannya didengar seorang anggota TNI, Nicolas Sandi, yang beriringan dengan mobil pelaku. Angkot tersebut dikejar, tidak lama kemudian, korban didorong keluar angkot oleh para pelaku di Jalan Medan Merdeka Utara, Gambir, Jakarta Pusat depan Gedung Mahkamah Agung. Akibat kejadian ini, korban mengalami kerugian imateriil dan luka memar di leher. Satu pelaku berikut angkot berhasil ditangkap kemudian langsung dilaporkan dan diserahkan ke Polres Metro Jakarta Pusat.
Dinas Perhubungan DKI (Dishub) DKI geram dengan hampir terjadinya pemerkosaan di angkot C01 Ciledug-Kebayoran di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat. Operator angkot tersebut terancam dicabut izin lintasnya oleh Dishub DKI dan izin trayek oleh Dishub Tangerang. “Makanya sudah berkali-kali (angkot) C01, kalau terbukti sopirnya hampir memerkosa, hukumannya bisa dicabut izin lintas oleh Dishub DKI dan izin trayek oleh Dishub Tangerang,” ujar Kadishub DKI, Udar Pristono, kepada detikcom, Selasa (24/7/2012).
Menurut Pristono, agar tidak lagi kejadian perkosaan di angkot, perbaikan harus dari hulu yakni operator angkot tersebut. Operator angkot harus mengawasi sopirnya. Operator angkot, lanjut Pristono juga harus membuat sopir menaati peraturan yakni dengan mengenakan seragam dan menggunakan kartu pengenal. Dengan ditaatinya peraturan tersebut, maka akan mencegah terjadinya sopir tembak. “Ini nggak akan terjadi seperti di taksi seperti Blue Bird, Express taksi. Mereka punya pool dan mencegah sopir tembak,” katanya.
Sebelumnya, seorang karyawati nyaris diperkosa di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, pada Senin (23/7) pukul 23.00 WIB. Karyawati itu menumpang angkot C01 yang berjalan di bukan rute sebenarnya. Pemerkosaan itu bisa digagalkan karena adanya anggota TNI, Serda Nicholas, yang mendengar teriakan karyawati itu dari dalam angkot.
Karyawati yang nyaris diperkosa di angkot saat melintas di Jl Lapangan Benteng, Jakarta Pusat, masih diperiksa polisi. Karyawati berusia 31 tahun ini masih shock. “Kondisinya masih shock,” kata Kapolres Jakarta Pusat Kombes Pol AR Yoyol saat ditemui di kantornya, Jl Kramat Raya, Selasa (24/7/2012).
Karyawati nyaris diperkosa di dalam angkot C01 dengan nopol B 1106 VTX di Jl Lapangan Banteng, Sawah Besar, Jakarta Pusat, semalam. Ada anggota TNI yang mendengar teriakan korban sehingga aksi pelaku gagal. Seorang pelaku akhirnya berhasil ditangkap dan diserahkan ke Polres Jakarta Pusat. Pelaku berinisial T lalu dijerat pasal 365 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan. Seorang pelaku lainnya telah mengambil telepon seluler milik korban. Empat rekan T buron.
Perampokan dan percobaan pemerkosaan terhadap karyawati di Lapangan Benteng, Jakarta Pusat, bukan kali pertama dilakukan kawanan tersebut. Mereka sudah beraksi lebih dari sekali. Mereka biasanya mencari mangsa di sekitar Jakarta Pusat.
“Pelaku (yang sudah ditangkap) juga pernah melakukan hal yang sama bersama 4 rekannya. Tapi waktu itu kasusnya perampokan saja. Di mana dan kapan waktunya masih didalami dulu,” kata Kapolres Jakarta Pusat Kombes Pol AR Yoyol saat ditemui di kantornya, Jl Kramat Raya, Jakarta Pusat, Selasa (24/7/2012).
Yoyol menjelaskan pelaku yang sudah ditangkap berinisial T (sebelumnya disebut bernama Ari Anggara). T ini berperan sebagai sopir angkot C01 rute Ciledug-Kebayoran Lama. T ditetapkan sebagai tersangka pasal 365 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan. “Kalau untuk pasal kita kenai pasal 365 KUHP. Karena handphone korban diambil oleh salah satu pelaku,” jelasnya. Sementara itu, sumber detikcom di Polres Jakarta Pusat mengatakan kelompok pelaku ini memang sudah beberapa kali beraksi. Mereka biasanya berkeliling mencari korban di kawasan Jakarta Pusat.”Sudah beberapa kali. Masih diselidiki berapa kali. Tapi lebih dari sekali. Mereka biasanya di sini (Jakpus). Mereka biasa beroperasi Senen-Ciledug,” ungkap sumber tersebut.
Karena sang kekasih berhalangan untuk menjemput, karyawati korban kejahatan di angkot rela pulang ke rumah naik angkot pada malam hari. Akibatnya, dia nyaris diperkosa dan dirampok oleh sopir angkot beserta komplotannya. Dalam pengakuannya, karyawati tersebut menduga, bahwa otak dari komplotan itu ialah seorang pria yang memiliki tato.
“Biasanya pulang dianter tapi kemarin lagi ada masalah dan tidak bisa dijemput,” ucap karyawati tersebut di Mapolres Jakarta Pusat, Jl Kramat Raya, Jakarta Pusat, Selasa (24/7/2012). Karyawati itu menceritakan jika dirinya tak bisa dijemput pacar, dia selalu menggunakan angkot tersebut. Dia sendiri naik angkot itu dari depan pasar Benhil tanpa ada rasa curiga. “Pernah juga naik angkot, tapi tidak apa-apa. Baru kemarin saja ada kejadian itu,” ujarnya yang mengenakan baju hitam didampingi sang pacar.
Dia merasa ganjil dengan angkot tersebut saat dirinya ditanya-ditanya oleh penumpang yang memiliki tato di lengannya. Pria bertato itu, duduk di kursi belakang, berseberangan dengan dirinya. “Saya duga yang tanya-tanya itu otaknya. Ciri-cirinya bertato,” sambungnya. Usai kejadian tersebut, dia pun langsung melapor ke sang pacar. Sang pacar merasa menyesal dengan kejadian tersebut. “Saya langsung hubungi pacar saya, dia langsung temani saya membuat laporan,” tutupnya.
Karyawati itu nyaris diperkosa di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, pada Senin (23/7) pukul 23.00 WIB. Karyawati itu menumpang angkot C01 yang berjalan di bukan rute sebenarnya. Pemerkosaan itu bisa digagalkan karena adanya anggota TNI, Serda Nicholas, yang mendengar teriakan karyawati itu dari dalam angkot. Polisi masih menyelidiki kasus percobaan pemerkosaan terhadap karyawati di Lapangan Benteng, Jakarta Pusat. Baju karyawati berusia 31 tahun sempat dilucuti pelaku.
“Sempat dilucuti bajunya,” kata Kapolres Jakarta Pusat Kombes Pol AR Yoyol saat ditemui di kantornya, Jl Kramat Raya, Selasa (24/7/2012). Hingga kini korban masih diperiksa di Polres setempat. Atas kasus ini, polisi melakukan antisipasi dengan terus melakukan operasi Cipta Kondisi di wilayah Jakarta Pusat.
Seorang karyawati nyaris diperkosa di dalam angkot C01 dengan nopol B 1106 VTX di Jl Lapangan Banteng, Sawah Besar, Jakarta Pusat, semalam. Ada anggota TNI yang mendengar teriakan korban sehingga aksi pelaku gagal. Seorang pelaku akhirnya berhasil ditangkap dan diserahkan ke Polres Jakarta Pusat. Pelaku berinisial T lalu dijerat pasal 365 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan. Seorang pelaku lainnya telah mengambil telepon seluler milik korban. Empat rekan T buron.
Sopir angkot C01, Ari Anggara sudah ditangkap polisi terkait aksinya yang hendak mencoba memperkosa seorang karyawati. 4 Rekan Ari lainnya kini diburu polisi.
Berikut kronologi aksi komplotan Ari, Selasa (24/7/2012):
Senin (23/7), pukul 22.45 WIB
Seorang karyawati berusia 31 tahun naik angkot C01 dari daerah Bendungan Hilir, Jakarta Selatan. Angkot ini disopiri Ari. Di dalam angkot tersebut sudah ada 4 penumpang lain yang ternyata teman-teman Ari. (C01 adalah angkot yang biasa beroperasi di Ciledug. Di atas pukul 22.00 WIB, angkot dari pinggiran akan beroperasi tidak resmi di pusat Jakarta, seiring dengan mulai jarangnya angkutan resmi. Malam itu angkot ini menawarkan rute Senen-red).
Hingga akhirnya angkot sampai di kawasan Lapangan Benteng, Jakarta Pusat. Laki-laki yang ada di dalam angkot tiba-tiba menyergap karyawati tersebut. Mereka merampas tas karyawati itu.
Karyawati ini spontan berteriak. Teriakannya mengundang perhatian seorang anggota TNI yang ada di sekitar lokasi. Anggota TNI ini lantas mengikuti angkot C01.
Pukul 23.15 WIB
Karena diikuti, Ari dan teman-temannya panik. Mereka menurunkan karyawati tersebut di daerah Monas, Jakarta Pusat.
Anggota TNI tersebut menyetop angkot itu. Ari lalu ditangkap. Sementara 4 rekan Ari loncat dari angkot dan kabur. Ari dan angkot tersebut diserahkan ke Polres Jakarta Pusat.
“Jadi angkotnya dikejar, lalu sopirnya dipegang tangannya. Karena takut, sopir angkot itu langsung menurunkan korban,” ujar Rahmat. Nicolas, lanjut Rahmat, meminta pacarnya menolong karyawati yang didorong dari angkot. Sopir dan 4 rekannya langsung tancap gas. Nicolas kemudian menuju Pos Polisi Merdeka Barat. “Habis melapor, dia bersama anggota Patko Polsek Gambir langsung mengejar pelaku,” ungkap Rahmat.
Nicolas dan aparat kepolisian mengejar kawanan cabul itu. 4 Rekan sopir angkot kabur dengan cara meloncat dari angkot. “4 pelakunya kabur, mereka loncat dari angkot di sekitaran Monas, dan petugas tetap mengejar angkot itu,” paparnya. Sedangkan sopir angkot, T, langsung ditangkap polisi bersama Serda Nicolas di daerah Dukuh Atas. T kini dijebloskan ke tahanan Mapolres Jakpus. Sedangkan 4 pelaku lainnya masih dikejar polisi.
Sopir angkot C01, yang berkomplot dengan 4 rekannya untuk melakukan percobaan pemerkosaan dan perampokan, terhadap karyawati di Lapangan Banteng, Jakpus, merupakan sopir tembak. Saat ini sopir tersebut ditahan di Mapolres Jakarta Pusat. Menurut Kasat Reskrim Polres Jakarta Pusat, AKBP Rahmat, T hanya menjadi sopir tembak pada malam hari. “Dia cuma narik pada malam hari, tidak ada izin untuk kendarai angkutan umum juga,” jelas Rahmat di Mapolres Jakarta Pusat, Jl Kramat Raya 61, Jakarta, Selasa (24/7/2012). Rahmat mengatakan, T pernah melakukan aksi serupa di daerah lain. Saat itu, T berhasil merampok penumpangnya. “Dia pernah mencoba melakukan perampokan tapi bukan di wilayah Jakpus. Kapan dan di mananya belum diketahui,” sambung Rahmat.
Sebelumnya, seorang karyawati nyaris diperkosa di dalam angkot C01 dengan nopol B 1106 VTX di Jl Lapangan Banteng, Sawah Besar, Jakarta Pusat, semalam. Ada anggota TNI yang mendengar teriakan korban sehingga aksi pelaku gagal. Seorang pelaku akhirnya berhasil ditangkap dan diserahkan ke Polres Jakarta Pusat. Pelaku berinisial T lalu dijerat pasal 365 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan. Seorang pelaku lainnya telah mengambil telepon seluler milik korban. Empat rekan T buron.
Anggota Kopassus Sat-81 Serda Nicolas Sandi (24) akhirnya muncul. Dia menjelaskan soal kronologi kejadian percobaan pemerkosaan karyawati di angkutan umum C01 di Jl Lapangan Banteng, Jakarta Pusat. Serda Nicolas dihadirkan oleh jajaran Kopassus di kantor penerangan Markas Komanda Pasukan Khusus di Cijantung, Jakarta Timur, Rabu (25/7/2012). Dia mengenakan seragam Kopassus lengkap berbaret merah.
Sambil duduk di ruangan dan menebar senyum kepada Penerangan Kopassus, Mayor inf Ahmad Munir, Nicolas menceritakan kejadian yang berlangsung Senin (23/7) malam. Dia rela meninggalkan cutinya untuk menjelaskan kejadian itu ke publik.
“Malam itu saya lagi cuti, saya lagi sama tunangan saya mencari tiket di biro perjalanan. Saat saya melintas di Lapangan Banteng, saya bersebelahan dengan angkot yang di dalamnya ada upaya percobaan pemerkosaan,” ujarnya. Penjelasan itu berlangsung selama 30 menit. Dia lalu berbincang ringan dengan para wartawan. Nicolas ketika itu tengah berboncengan bersama sang kekasih di kawasan itu, Senin 23 Juli sekitar pukul 23.00 WIB. Nicolas langsung mengejar angkot berupa Daihatsu Gran Max bernopol B 1106 VTE warna putih tersebut. Nicolas memepet angkot dan menarik tangan sang sopir hingga keluar dari jendela. Ia menggertak sopir itu supaya segera menurunkan si karyawati. Nicolas lalu meminta pacarnya menolong karyawati yang didorong dari angkot. Sopir dan 4 rekannya langsung tancap gas. Nicolas kemudian menuju Pos Polisi Merdeka Barat dan mengejar pelaku hingga akhirnya tertangkap.
Anggota Kopassus Sat-81 Serda Nicolas Sandi berhasil menggagalkan percobaan pemerkosaan terhadap seorang karyawati. Atas aksi heroiknya ini, Kopassus bakal memberi penghargaan. Komandan Sat-81 Letkol (inf) Sidharta Wisnu mengatakan, Nicolas saat kejadian sedang cuti dan hendak mengantar kekasihnya ke Stasiun Gambir, Jakarta Pusat. Karena instingnya sebagai prajurit, pemuda 24 tahun itu pun langsung menolong sang karyawati. Saat ini, Nicolas masih cuti karena baru saja melaksanakan tugas ekspedisi sebagai tim penjelajah di Kalimantan.
“Sementara personel tersebut cuti karena dia sudah melaksanakan tugas ekspedisi sebagai Tim Penjelajah yang sudah berjalan sepanjang 1500 km di perbatasan Kalimantan, jadi saya akan berikan penghargaan kepada personel ini setelah kembali cuti,” kata Wisnu kepada detikcom, Selasa (24/7/2012). Menurut Wisnu, anggota Kopassus memang wajib menolong sesama, terlebih lagi wanita yang saat itu memang sedang terancam keselamatannya. “Untuk kejadian tersebut, kami prajurit Kopassus sudah menjadi kewajiban kami untuk menolong sesama apalagi wanita dalam keadaan sangat berbahaya,” kata Wisnu.
Sebelumnya, Serda Nicolas Sandi (24) mendengar teriakan perempuan meminta tolong dari angkot C01 yang melintas di Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat. Ia mengejar angkot itu dan meminta si sopir menurunkan karyawati yang nyaris diperkosa itu. Karyawati itu akhirnya bisa diselamatkan. Sementara para pelaku berhasil dibekuk.
Polres Metro Jakarta Pusat masih melakukan pengejaran terhadap empat tersangka pencurian dengan kekerasan dan percobaan pemerkosaan di angkutan umum C01 jurusan Ciledug-Kebayoran Lama, yang bila malam hari melayani rute pusat kota Jakarta. Polisi tidak serta percaya pengakuan sopir Ari Anggara, yang mengaku tidak merencanakan aksinya. Berdasarkan informasi Humas Polda Metro Jaya, Kapolres Jakarta Pusat Komisaris Besar Angesta Romano Yoyol mengungkapkan dari kasus tersebut polisi telah menangkap Ari Anggara sopir angkot. Sementara empat orang teman Ari Anggara masih dalam pengejaran.
Lebih lanjut ia mengatakan dari hasil keterangan sopir tersebut, tersangka tidak mengaku sama sekali merencanakan aksinya. Namun penyidik Polres Metro Jakarta Pusat tidak mempercayai begitu saja keterangan pelaku yang mengatakan tiba-tiba saja penumpang yang masuk langsung disergap. Karena di dalam angkot tersebut sudah ada empat orang teman tersangka. Sejumlah saksi sudah diperiksa aparat kepolisian. Korban juga sudah dimintai keterangannya meski masih dalam keadaan shock. “Sudah dimintai keterangan tadi sedikit-sedikit karena dia masih shock,” terang Yoyol.
Diberitakan sebelumnya, seorang karyawati berusia 31 tahun, nyaris menjadi korban pemerkosaan di dalam angkutan C01 jurusan Ciledug-Senen B 1106 VTX pada Senin (23/7/2012) tengah malam. Saat itu, korban pulang dari tempat kerjanya naik angkot tersebut dari Benhil (Jl Sudirman) yang dikemudikan oleh Ari Anggara dan berisi empat orang lainnya. Saat Is di dalam mobil, tiba-tiba lampu dalam angkot dimatikan dan para pelaku langsung menyergap, mencekik leher dan melakukan perbuatan tidak senonoh sambil mencoba merebut tas korban.
Korban berteriak dan teriakannya didengar seorang anggota TNI, Nicolas Sandi, yang beriringan dengan mobil pelaku. Angkot tersebut dikejar, tidak lama kemudian, korban didorong keluar angkot oleh para pelaku di Jalan Medan Merdeka Utara, Gambir, Jakarta Pusat depan Gedung Mahkamah Agung. Akibat kejadian ini, korban mengalami kerugian imateriil dan luka memar di leher. Satu pelaku berikut angkot berhasil ditangkap kemudian langsung dilaporkan dan diserahkan ke Polres Metro Jakarta Pusat.
Dinas Perhubungan DKI (Dishub) DKI geram dengan hampir terjadinya pemerkosaan di angkot C01 Ciledug-Kebayoran di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat. Operator angkot tersebut terancam dicabut izin lintasnya oleh Dishub DKI dan izin trayek oleh Dishub Tangerang. “Makanya sudah berkali-kali (angkot) C01, kalau terbukti sopirnya hampir memerkosa, hukumannya bisa dicabut izin lintas oleh Dishub DKI dan izin trayek oleh Dishub Tangerang,” ujar Kadishub DKI, Udar Pristono, kepada detikcom, Selasa (24/7/2012).
Menurut Pristono, agar tidak lagi kejadian perkosaan di angkot, perbaikan harus dari hulu yakni operator angkot tersebut. Operator angkot harus mengawasi sopirnya. Operator angkot, lanjut Pristono juga harus membuat sopir menaati peraturan yakni dengan mengenakan seragam dan menggunakan kartu pengenal. Dengan ditaatinya peraturan tersebut, maka akan mencegah terjadinya sopir tembak. “Ini nggak akan terjadi seperti di taksi seperti Blue Bird, Express taksi. Mereka punya pool dan mencegah sopir tembak,” katanya.
Sebelumnya, seorang karyawati nyaris diperkosa di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, pada Senin (23/7) pukul 23.00 WIB. Karyawati itu menumpang angkot C01 yang berjalan di bukan rute sebenarnya. Pemerkosaan itu bisa digagalkan karena adanya anggota TNI, Serda Nicholas, yang mendengar teriakan karyawati itu dari dalam angkot.
Karyawati yang nyaris diperkosa di angkot saat melintas di Jl Lapangan Benteng, Jakarta Pusat, masih diperiksa polisi. Karyawati berusia 31 tahun ini masih shock. “Kondisinya masih shock,” kata Kapolres Jakarta Pusat Kombes Pol AR Yoyol saat ditemui di kantornya, Jl Kramat Raya, Selasa (24/7/2012).
Karyawati nyaris diperkosa di dalam angkot C01 dengan nopol B 1106 VTX di Jl Lapangan Banteng, Sawah Besar, Jakarta Pusat, semalam. Ada anggota TNI yang mendengar teriakan korban sehingga aksi pelaku gagal. Seorang pelaku akhirnya berhasil ditangkap dan diserahkan ke Polres Jakarta Pusat. Pelaku berinisial T lalu dijerat pasal 365 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan. Seorang pelaku lainnya telah mengambil telepon seluler milik korban. Empat rekan T buron.
Perampokan dan percobaan pemerkosaan terhadap karyawati di Lapangan Benteng, Jakarta Pusat, bukan kali pertama dilakukan kawanan tersebut. Mereka sudah beraksi lebih dari sekali. Mereka biasanya mencari mangsa di sekitar Jakarta Pusat.
“Pelaku (yang sudah ditangkap) juga pernah melakukan hal yang sama bersama 4 rekannya. Tapi waktu itu kasusnya perampokan saja. Di mana dan kapan waktunya masih didalami dulu,” kata Kapolres Jakarta Pusat Kombes Pol AR Yoyol saat ditemui di kantornya, Jl Kramat Raya, Jakarta Pusat, Selasa (24/7/2012).
Yoyol menjelaskan pelaku yang sudah ditangkap berinisial T (sebelumnya disebut bernama Ari Anggara). T ini berperan sebagai sopir angkot C01 rute Ciledug-Kebayoran Lama. T ditetapkan sebagai tersangka pasal 365 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan. “Kalau untuk pasal kita kenai pasal 365 KUHP. Karena handphone korban diambil oleh salah satu pelaku,” jelasnya. Sementara itu, sumber detikcom di Polres Jakarta Pusat mengatakan kelompok pelaku ini memang sudah beberapa kali beraksi. Mereka biasanya berkeliling mencari korban di kawasan Jakarta Pusat.”Sudah beberapa kali. Masih diselidiki berapa kali. Tapi lebih dari sekali. Mereka biasanya di sini (Jakpus). Mereka biasa beroperasi Senen-Ciledug,” ungkap sumber tersebut.
Karena sang kekasih berhalangan untuk menjemput, karyawati korban kejahatan di angkot rela pulang ke rumah naik angkot pada malam hari. Akibatnya, dia nyaris diperkosa dan dirampok oleh sopir angkot beserta komplotannya. Dalam pengakuannya, karyawati tersebut menduga, bahwa otak dari komplotan itu ialah seorang pria yang memiliki tato.
“Biasanya pulang dianter tapi kemarin lagi ada masalah dan tidak bisa dijemput,” ucap karyawati tersebut di Mapolres Jakarta Pusat, Jl Kramat Raya, Jakarta Pusat, Selasa (24/7/2012). Karyawati itu menceritakan jika dirinya tak bisa dijemput pacar, dia selalu menggunakan angkot tersebut. Dia sendiri naik angkot itu dari depan pasar Benhil tanpa ada rasa curiga. “Pernah juga naik angkot, tapi tidak apa-apa. Baru kemarin saja ada kejadian itu,” ujarnya yang mengenakan baju hitam didampingi sang pacar.
Dia merasa ganjil dengan angkot tersebut saat dirinya ditanya-ditanya oleh penumpang yang memiliki tato di lengannya. Pria bertato itu, duduk di kursi belakang, berseberangan dengan dirinya. “Saya duga yang tanya-tanya itu otaknya. Ciri-cirinya bertato,” sambungnya. Usai kejadian tersebut, dia pun langsung melapor ke sang pacar. Sang pacar merasa menyesal dengan kejadian tersebut. “Saya langsung hubungi pacar saya, dia langsung temani saya membuat laporan,” tutupnya.
Karyawati itu nyaris diperkosa di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, pada Senin (23/7) pukul 23.00 WIB. Karyawati itu menumpang angkot C01 yang berjalan di bukan rute sebenarnya. Pemerkosaan itu bisa digagalkan karena adanya anggota TNI, Serda Nicholas, yang mendengar teriakan karyawati itu dari dalam angkot. Polisi masih menyelidiki kasus percobaan pemerkosaan terhadap karyawati di Lapangan Benteng, Jakarta Pusat. Baju karyawati berusia 31 tahun sempat dilucuti pelaku.
“Sempat dilucuti bajunya,” kata Kapolres Jakarta Pusat Kombes Pol AR Yoyol saat ditemui di kantornya, Jl Kramat Raya, Selasa (24/7/2012). Hingga kini korban masih diperiksa di Polres setempat. Atas kasus ini, polisi melakukan antisipasi dengan terus melakukan operasi Cipta Kondisi di wilayah Jakarta Pusat.
Seorang karyawati nyaris diperkosa di dalam angkot C01 dengan nopol B 1106 VTX di Jl Lapangan Banteng, Sawah Besar, Jakarta Pusat, semalam. Ada anggota TNI yang mendengar teriakan korban sehingga aksi pelaku gagal. Seorang pelaku akhirnya berhasil ditangkap dan diserahkan ke Polres Jakarta Pusat. Pelaku berinisial T lalu dijerat pasal 365 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan. Seorang pelaku lainnya telah mengambil telepon seluler milik korban. Empat rekan T buron.
Sopir angkot C01, Ari Anggara sudah ditangkap polisi terkait aksinya yang hendak mencoba memperkosa seorang karyawati. 4 Rekan Ari lainnya kini diburu polisi.
Berikut kronologi aksi komplotan Ari, Selasa (24/7/2012):
Senin (23/7), pukul 22.45 WIB
Seorang karyawati berusia 31 tahun naik angkot C01 dari daerah Bendungan Hilir, Jakarta Selatan. Angkot ini disopiri Ari. Di dalam angkot tersebut sudah ada 4 penumpang lain yang ternyata teman-teman Ari. (C01 adalah angkot yang biasa beroperasi di Ciledug. Di atas pukul 22.00 WIB, angkot dari pinggiran akan beroperasi tidak resmi di pusat Jakarta, seiring dengan mulai jarangnya angkutan resmi. Malam itu angkot ini menawarkan rute Senen-red).
Hingga akhirnya angkot sampai di kawasan Lapangan Benteng, Jakarta Pusat. Laki-laki yang ada di dalam angkot tiba-tiba menyergap karyawati tersebut. Mereka merampas tas karyawati itu.
Karyawati ini spontan berteriak. Teriakannya mengundang perhatian seorang anggota TNI yang ada di sekitar lokasi. Anggota TNI ini lantas mengikuti angkot C01.
Pukul 23.15 WIB
Karena diikuti, Ari dan teman-temannya panik. Mereka menurunkan karyawati tersebut di daerah Monas, Jakarta Pusat.
Anggota TNI tersebut menyetop angkot itu. Ari lalu ditangkap. Sementara 4 rekan Ari loncat dari angkot dan kabur. Ari dan angkot tersebut diserahkan ke Polres Jakarta Pusat.
0 komentar:
Posting Komentar