Polrestabes Surabaya mengungkap praktik bisnis seks yang melibatkan
anak di bawah umur sebagai gigolo atau lelaki pekerja seks komersial
(PSK). Di Surabaya, selain ada gigolo yang dikoordinasi germo, juga ada
yang beroperasi mandiri.
Seperti dalam dunia kerja, di kalangan gigolo ada juga istilah naik
pangkat. Setidaknya itulah yang dipahami Andi (27), seorang gigolo
mandiri. Berawal sebagai gigolo panggilan atau freelance, kini Andi
sudah ‘naik pangkat’ menjadi gigolo yang sudah dipelihara oleh seorang
wanita yang jadi pelanggan setianya.
Beda gigolo freelance dan peliharaan adalah pada sifat
penghasilannya. Gigolo peliharaan mendapatkan `gaji` rutin, sedangkan
penghasilan gigolo freelance tidak menentu, tergantung naik-turun jumlah
penggunanya.
Menurut Andi yang lulusan SMA, mengikat pelanggan bukanlah perkara
mudah bagi gigolo. Karena jumlah tante-tante girang yang jadi konsumen
tidak banyak di Surabaya, maka para gigolo harus pandai-pandai
mempromosikan diri.
Andi berbeda dengan Muhlisin (27), gigolo yang merangkap germo yang
telah ditangkap aparat Polrestabes Surabaya pada 26 November lalu.
Karena mempekerjakan gigolo di bawah umur, Muhlisin dianggap melakukan
perdagangan anak (human trafficking) dan diciduk.
Muhlisin tidak pilih-pilih sasaran, dan bahkan mengiklankan jasanya
secara terbuka di surat kabar. Asalkan ada yang berminat terhadapnya dan
harga sesuai, dia dan anak buahnya siap melayani, termasuk melayani
para gay (lelaki yang tertarik pada sesama lelaki).
Gigolo seperti Muhlisin ini adalah gigolo jenis pencari makan. Ia tak
banyak pilah-pilih pengguna, yang penting dapat duit, selesai. Unsur
`cita rasa` (taste) menjadi nomor dua.
Biasanya Muhlisin menyepakati tarif di depan. “Tapi, kalau pelanggan
merasa puas, biasanya bayarannya dilebihkan,” kata Muhlisin.
Andi, dalam hal ini, beruntung. Pekerjaan resminya sebagai staf
bagian public relations (PR) di sebuah apartemen mewah di Surabaya
membuat Andi mengenal banyak warga kelas atas di sini, serta cukup
memahami gaya hidup mereka.
“Ternyata, banyak orang berduit yang hidupnya kesepian, tak hanya kaum pria tapi juga perempuan,” tutur Andi.
Entah bagaimana belajarnya, Andi mengaku bisa membedakan mana
perempuan yang kesepian dan `miskin kasih sayang`, serta mana yang
tidak.
Bertinggi badan sekitar 172 cm dan berat 66 kg, postur tubuh Andi
memang terlihat cukup ideal. Dengan penguasaan teknik pemasaran dan
komunikasi sebagai seorang PR, Andi akhirnya mampu memikat seorang
wanita karir yang menjadi pejabat di sebuah bank swasta nasional besar.
Sebelum bertemu wanita berusia 35 tahun itu, Andi hanyalah gigolo
freelance. Namun sejak 8 bulan lalu, Andi `naik pangkat` menjadi gigolo
peliharaan wanita yang sudah memiliki suami dan anak itu.
“Dia wanita yang cantik dan saya suka. Dia tidak pelit untuk memenuhi
apa yang saya minta,” aku Andi yang sebetulnya juga sudah beristri dan
beranak satu.
Untuk ‘pangkat’ yang baru ini, Andi mendapatkan penghasilan rutin
setidaknya Rp 3 juta per bulan. Nilai ini lebih besar dari
penghasilannya selama sebulan sebagai karyawan PR.
`Gaji` rutin itu masih ditambah bonus setiap kali sang tante merasa
senang dengan servis seksnya. Tak jarang, tante tersebut juga
membelikannya barang. Pokoknya, soal duit, bagi gigolo peliharaan
seperti Andi, hal itu sudah urusan kedua. Tinggal telepon sang tante,
Andi sudah bisa mendapatkan uang dengan mudah darinya.
“Sebagai balasan, saya harus siap untuk diajak. Bisa di rumahnya, bisa juga di hotel berbintang,” ungkapnya.
Dari tampilannya, Andi bisa dibilang seperti pria metroseksual. Aroma badannya wangi dan kulitnya bersih.
Selain bersolek, Andi juga secara rutin mengikuti latihan fitness
untuk menjaga bentuk tubuhnya yang sebetulnya sudah terbilang cukup
ideal.
“Kalau tidak six pack (perut berotot sehingga membentuk bidang-bidang
berjumlah enam, red) seperti ini, ya saya tidak laku Mas,” ujarnya
sembari menyingkap bajunya, menunjukkan otot perut.
Perawatan tubuh yang dilakukan Andi ini semakin mempertegas segmen
wanita apa yang dibidiknya. Untuk sekali perawatan, Andi bisa berjam-jam
di salon langganannya.
Namun, Andi memiliki target untuk tidak menjadi peliharaan selama tahunan.
“Sembilan bulan jadi peliharaan sudah cukup. Ini agar tidak ada
kejenuhan yang berujung pada keteledoran dalam menjaga kerahasiaan
hubungan,” ucapnya.
089655724713 WA. Siap mlayani kepuasan sex dan pijat sensual bagi wanita single, tante, dan pasutri. No gay no anal no homo.. Khusus bandung. Tb 174. Bb 75. Usia 25
BalasHapusSiap melayani Dan memberi kepuasan utk tante" yg kesepian,khusus daerah kota Medan.Call/Whatsapp,081327376797.No Homo/ No Gay.
BalasHapusSiap melayani tante kesepian, daerah Bandung WA/CALL 081214793205
BalasHapusMau dong..buat tante yang kesepian chat wa aja.. 082246435074.. Gue masih brondong dan perjaka..
BalasHapus082134179689, usia 20 thn, perjaka , butuh uang
BalasHapusSiap melayani 081567750258, area surakarta, jogja, dan sekitarnya. Khusus tante, pasutri. No homo...
BalasHapus