Sabtu, 19 Januari 2013

jenderal-soedirman.jpg
Jenderal Besar Soedirman- Siapa yang tak kenal dengan sosok tokoh yang satu ini. Dia adalah Jenderal Pertama dan Termuda di Angkatan Perang Republik Indonesia, dimana pada usia 31 tahun sudah menjabat sebagai panglima tertinggi Angkatan Perang Republik Indonesia. Dan Ia juga menjadi orang pertama yang mendapat pangkat Jenderal tanpa mengikuti sistem Akademi Militer.
Soedirman kecil dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang sederhana. lahir di Bodas Karangjati, Purbalingga, Jawa Tengah, 24 Januari 1916. Ayahnya adalah Karsid Kartowirodji, seorang pekerja di Pabrik Gula Kalibagor, Banyumas, dan ibunya bernama Siyem, seorang keturunan Wedana Rembang. Sejak umur 8 bulan Ia diangkat sebagai anak oleh R. Tjokrosoenaryo, seorang asisten Wedana Rembang yang masih merupakan saudara dari ibunya.
Menginjak dewasa Soedirman mulai masuk pendidikan formal berawal dari Sekolah Taman Siswa, kemudian melanjut ke HIK ( sekolah guru ) Muhammadiyah, Surakarta, tetapi tidak sampai tamat. Selain mengenyam pendidikan formal Ia juga aktif di organisasi Pramuka Hizbul Wathan. Walaupun ia tidak menyelesaikan pendidikanya di HIK, tetapi ia berhasil menjadi guru di sekolah HIS Muhammadiyah di Cilacap.
Ketika zaman pendudukan Jepang, karier kemiliteran soedirman dimulai. Ia masuk tentara Pembela Tanah Air ( PETA ) di Bogor di bawah pelatihan tentara Jepang. Karna ketekunannya serta memiliki kepribadian yang teguh pada prinsip dan keyakinan, Setelah selesai pelatihan di PETA, ia menjadi Komandan Batalyon di Kroya, Jawa Tengah. Tak lama kemudian setelah TKR terbentuk ia diangkat menjadi Panglima Divisi V / Banyumas dengan pangkat Kolonel, dan melalui Konferensi TKR tanggal 12 November 1945 Ia terpilih menjadi Panglima Besar Angkatan Perang Republik Indonesia ( Panglima TKR ).
Selain aktif dalam bidang kemiliteran Ia juga berperan aktif di organisasi sosial. Seperti ketika di Banyumas, Ia menjadi anggota Badan Pengurus Makanan Rakyat dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Karesidenan Banyumas, lalu Ia mendirikan koperasi untuk menolong rakyat dari bahaya kelaparan.
Soedirman menerima pangkat Jenderal tidak melalui jalur Akademi Militer melainkan karena prestasinya dalam berperang melawan penjajah, Seperti Pertempuran Palagan Ambarawa antara bulan November - Desember 1945, dimana pasukan TKR yang Ia pimpin berhasil mengusir pasukan Inggris dan NICA Belanda dari Ambarawa pada tanggal 16 Desember 1945. Atas keberhasilanya inilah kemudian pada tanggal 18 Desember 1945 Presiden Soekarno memberi pangkat Jenderal.
Setelah menjabat Panglima Besar dengan pangkat Jenderal, Ia sangat ditakuti oleh pihak belanda karena Ia adalah pemimpin yang sangat berani, dihormati juga disegani oleh anak buahnya, ini terbukti dengan Peristiwa Serangan 11 Maret yang Ia Pimpin, telah membuka mata dunia bahwa Angkatan Perang Republik Indonesia masih hidup.
Pada tanggal 29 Januari 1950, Jenderal Soedirman meninggal dunia di Magelang, Jawa Tengah, karena sakit tuberkulosis ( Paru - paru ) parah yang dideritanya selama berperang gerilya. Ia dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kusuma Negara di Semaki, Yogyakarta. Ia dinobatkan sebagai Pahlawan Pembela Kemerdekaan. Pada tahun 1997 dia mendapat gelar sebagai Jenderal Besar Anumerta dengan bintang lima, Pangkat yang hanya dimiliki oleh tiga jenderal di Republik ini sampai sekarang, diantaranya :
  • Jenderal Besar Anumerta Soedirman
  • Jenderal Besar Anumerta A.H Nasution
  • Jenderal Besar Anumerta Soeharto


Sumber Wikipedia

0 komentar:

Posting Komentar

Sample Text

Follow Us on Facebook



JOIN WITH US

Popular Posts