Senin, 03 Juni 2013

Banyaknya pejabat yang menjenguk Soeharto yang sakit di RSPP dulu, sangat bisa dimengerti. Soeharto pernah menjadi presiden selama 32 tahun sehingga hampir semua pejabat saat ini adalah bekas anak buahnya. Hubungan senior-junior atau bapak-anak itu mesti dijaga karena tanpa senior/bapak, junior/anak tak mungkin menjadi seperti sekarang. Inilah mungkin kesempatan terakhir untuk bertemu dan memberi hormat. 
[ Blog Misteri Beda Dunia ]
Soeharto | Blog Misteri Beda DuniaDalam perspektif Jawa, menjenguk orang hebat yang hendak menemui ajal, bukanlah sekadar memberi hormat. Lebih dari itu, para penjenguk bisa berharap akan kejatuhan ilmu yang dimiliki orang yang dijenguknya. Sebab, bagi orang Jawa, tidak ada orang kuat, tidak ada pemimpin hebat, tanpa ilmu yang kuat dan hebat pula. Dan ilmu-ilmu itu akan lepas bersamaan dengan lepasnya nyawa dari yang empunya.
[ Blog Misteri Beda Dunia ]
Berbeda dengan konsep Barat, ilmu dalam khasanah Jawa adalah sesuatu yang konkret. Jika di Barat ilmu berarti kemampuan otak manusia dalam menampung dan mengolah informasi dan pengetahuan; dalam tradisi Jawa, ilmu adalah hasil dari laku prihatin, misalnya lewat puasa dan bertapa, yang mewujud dalam bentuk benda-benda, seperti cincin, ikat kepala, keris yang memiliki bahkan merasuk dalam tubuh yang empunya. Itulah kasekten. Sesuatu yang membuat orang menjadi sakti, berilmu. 
[ Blog Misteri Beda Dunia ]
Demikian juga dalam soal kekuasaan. Orang Barat melihat kekuasaan adalah sesuatu yang abstrak: kekuasaan adalah kemampuan seseorang dalam mempengaruhi, menggerakkan atau memaksa orang lain. Sementara menurut orang Jawa, kekuasaan adalah sesuatu yang dijatuhkan dari atas kepada orang-orang tertentu. Kekuasaan adalah wahyu, yang hanya diperoleh orang-orang terpilih. Wahyu selalu manjing dalam raga, juga diikuti oleh benda-benda sakti lainnya.
[ Blog Misteri Beda Dunia ]
Nah, dalam konteks demikian, maka bisa dimengerti bila Soeharto sakit dan kritis, maka para pejabat datang berduyun. Ya, mereka hendak memberi penghormatan terakhir, tapi dalam hatinya mungkin juga berharap akan mendapatkan ilmu dan wahyu yang pernah dimiliki Soeharto. Tak ada yang salah, sebab dalam tardisi Jawa tindakan praktis itu juga kerap dilakukan para pendahulu. Artinya, tanpa laku prihatin, tanpa puasa dan pertapa, jika ilmu atau wahyu itu mau jatuh ke seseorang, ya jatuhlah. 

Oleh karena itu pula, siapapun sesungguhnya punya peluang untuk kejatuhan ilmu dan wahyu yang sempat dimiliki Soeharto. Makanya jangan heran, setiap Soeharto sakit, pada radius 500 meter dari RSPP banyak orang pintar berkumpul. Mereka datang dari pelosok Jawa bahkan penjuru tanah air. Mereka berharap bisa menangkap atau kejatuhan ilmu atau wahyunya Soeharto yang hendak terbang dari raga. Mereka punya peluang yang sama dengan para pajabat yang keluar masuk rumah sakit.

Sumber : Daftar Artikel Misteri

Related Posts:

  • Kamis Subuh, Hujan Meteor Terjadi di Indonesia "Masyarakat bisa melihat hujan meteor pada Kamis menjelang subuh dan secara umum bisa dilihat di seluruh wilayah Indonesia." Deputi Sains, Pengkajian, dan Informasi Kedirgantaraan (Lapan) Prof Dr Thomas Djamaluddin mengat… Read More
  • Sejarah Uchiha Madara & Sejarah Klan Uchiha Pasti taukan Uciha Madara AKA Tobi di Film NARUTO.. berikut sejarahnya Sejarah Uchiha MadaraMadara Uchiha adalah pendiri klan Uchiha, dia adalah orang pertama yang memiliki mata sharingan dan juga mangekyou… Read More
  • Jangan Meremehkan Seorang Pendiam!!!! Agan2 psti ngerti kn bgmn sifat pendiam itu...(masa pada gtw sih, )...pendiam yang ane maksud di sini yah pendiam karena menahan emosi untuk gak meluapkan di/kepada orang/suasana yang membuat diri menjadi emosi, buka… Read More
  • Sampah Jakarta Night Festival Mencapai 600 Ton TEMPO.CO, Jakarta - Acara Jakarta Night Festival yang digelar di sepanjang Jalan Sudirman-M.H. Thamrin menyisakan sampah ratusan ton. Menurut Kepala Dinas Kebersihan Unu Nurdin, sampah yang dihasilkan oleh masyarakat di… Read More
  • Naik Anggkot versi ABG 1. Pas naek angkot KAKI duluan, baru tangan. Jangan pernah handstand di dalem angkot. 2. Kalo di tanya supirnya “mau kemana” jangan di jawab “Ke hatimu”... Jangan bikin supirnya galau. 3. Meskipun dia punya banyak duit s… Read More

0 komentar:

Posting Komentar

Sample Text

Follow Us on Facebook



JOIN WITH US

Popular Posts