Minggu, 10 Februari 2013

HadiIni adalah salah satu bagian dari sejarah yang tercecer. Bung Karno, banyak dikelilingi pengawal. Nah, pengawal ini pengertiannya ada yang ofisial, dalam arti organik di struktur Detasemen Kawal Presiden (DKP), ada juga yang non-organik. Artinya, pengawal khusus. Disebut pengawal khusus, yaaa karena tidak ada dalam struktur DKP.
Ini adalah sekelumit kisah dari seorang Hadi Sukismo, seorang pengawal khusus Bung Karno, yang bekerja sejak tahun 1950 sampai tahun 1962. “Saya waktu sedang bekerja di pabrik gula sebagai mandor tebu. Tiba-tiba datang surat dari pak Juanda yang meminta saya datang ke Jakarta, menghadap Bung Karno untuk jadi pengawal beliau,” ujar Mbah Hadi, begitu ia akrab disapa, mengawali kisah-mula ia menjadi pengawal khusus Bung Karno.
Keesokan harinya, Mbah Hadi bertolak ke Jakarta naik kereta api. Setiba di Jakarta, ia langsung menuju ke Istana. “Wah, waktu itu saya disuruh menunggu hampir seharian. Pertama datang, pengawal menanyakan siapa saya, apa keperluannya datang ke Istana, dan pertanyaan-pertanyaan khas petugas Istana yang penuh curiga…. Yaaa, saya kasih saja surat dari pak Juanda, saya bilang, ‘baca sendiri surat ini’,” ujar Mbah Hadi sambil mengepulkan asap rokok Ji-Sam-Soe.
Demi membaca surat pengantar Juanda, petugas itu sontak berubah sikap lebih lunak. “Tapi ya tetap saja saya disuruh nunggu. Nunggu lamaaaa sekali…. Hampir sore baru saya diterima petugas pengawal Bung Karno. Jadi saya belum ketemu Bung Karno pada hari itu,” katanya.
“Saudara bersedia menjadi pengawal Presiden?,” tanya petugas.
“Saya bersedia,” jawab Hadi.
“Baik. Mari ikut kami,” ujar petugas sambil mengajak Hadi pergi.
Sore itu, Hadi dibawa tim pengawal naik mobil menuju Pelabuhan Tanjung Priok. Di tengah perjalanan, seorang petugas menunjukkan foto lelaki kekar asal Papua. Hadi ditugaskan menangkap lelaki yang diduga sebagai pelaku kejahatan di kapal. “Saya cuma mbatin, ah… mungkin untuk jadi pengawal Bung Karno, inilah ujian yang harus saya lewati,” kenang Hadi.
Benar. Tak lama kemudian, sebuah kapal merapat di pelabuhan Tanjung Priok. Di antara para penumpang yang turun, salah satunya adalah “target” yang harus diringkus. Begitu ia melihat “tersangka”, Hadi diperintahkan untuk menangkap. Ia pun turun dan menjemput lelaki itu. Tak ada rasa takut sedikit pun, sekalipun sebelumnya ia diberi tahu, bahwa tidak ada orang yang sanggup menangkapnya.
Begitu Hadi mendekati “tersangka”, ia langsung bilang, “Berhenti. Saudara kami tangkap. Mari ikut kami.” Belum sempat lelaki tadi beraksi melakukan perlawanan, Hadi sudah berhasil memegang tangannya, dan membantingnya seketika. “Saya tidak merasakan berat. Enteng saja saya banting dia,” kata Hadi yang berperawakan cukup besar untuk ukuran orang Indonesia.
Heran bin ajaib, penjahat itu tidak melawan. Ia menatap Hadi dengan ketakutan, dan menyerah digelandang petugas. Di kemudian hari, Hadi tahu, ia terbukti melakukan sejumlah kejahatan di kapal. “Saya lupa, kalau tidak salah ia dijatuhi hukuman 15 tahun penjara,” kata Hadi.
Bagaimana kisah selanjutnya? Tunggu. (roso daras)

source
http://rosodaras.wordpress.com

Related Posts:

  • Soekarno & Eksploitasi Tambang Asing Pada 1961-an, Presiden Soekarno gencar merevisi kontrak pengelolaan minyak oleh asing di Indonesia. Sebanyak 60 persen dari keuntungan perusahaan minyak asing menjadi jatah pemerintah. Kebanyakan gerah dengan peraturan … Read More
  • CERITA HIDUP GROUP BAND ST 12 Jika ditanya, grup band apa yang mereguk kesuksesan di sepanjang 2008 ini? Tak salah jika ST 12 adalah jawabannya. Tanpa sadar, setiap hari kuping penikmat musik Indonesia dibuai oleh genre musik pop melayu yang d… Read More
  • SEJARAH ST12 ST 12 adalah grup band Indonesia yang didirikan di Bandung, Jawa Barat tahun 2005. Grup ini didirikan oleh Ilham Febry alias Pepep (drum), Dedy Sudrajat alias Pepeng (Gitar), Muhammad Charly van Houten alias Charly (vokali… Read More
  • Misteri Suara Panggilan di Penjara Presiden Soekarno Dalam sebuah bingkai yang terpajang rapi di bekas penjara Bung Karno, terpampang kalimat yang diungkapkan oleh sang Proklamator: “Koe korbankan dirikoe di penjara ini demi Bangsa dan Negarakoe Indonesia..” Mengenal lebih j… Read More
  • Andai Saja Indonesia Melakukan Rencana Besar Soekarno Ini … Banyak orang yang nggak tau bahwa Bung Karno adalah salah satu Presiden yang amat mengerti tata ruang kota dan tata ruang wilayah geopolitik, dia sendiri sudah mendesain seluruh wilayah Indonesia dengan bagian-bagian p… Read More

0 komentar:

Posting Komentar

Sample Text

Follow Us on Facebook



JOIN WITH US

Popular Posts