Forum for Nuclear Coorperation in Asia (Foto: Batan)
JAKARTA - Forum for Nuclear Coorperation in
Asia (FNCA) kembali digelar. Pada tahun ini, Indonesia berkesempatan
menjadi tuan rumah forum kerja sama antar negara-negara Asia dalam
pengembangan dan pemanfaatan teknologi nuklir.
"Pada tahun ini, forum ini digelar guna bertukar pikiran terkait isu nuklir non energi di negara-negara Asia Pasifik," kata Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) Djarot Wishnu Broto (24/11).
Melalui keterangan yang diterima Okezone, forum ini sendiri dihadiri negara anggota yang terdiri dari 70 orang peserta. Kegiatan yang dilaksanakan dua hari (23-24 November 2012) ini dibuka oleh Menteri Negara Ristek dan Teknologi, Gusti Muhammad Hatta.
Topik pembicaraan pada perhelatan FNCA kali ini ialah membahas aplikasi teknologi nuklir, pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berhubungan dengan program dan teknik nuklir terkait pemanfaatan nuklir untuk listrik.
Hingga kini, sejumlah negara di Asia Tenggara, yakni Vietnam, Malaysia, dan Thailand tetap melanjutkan program Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) dengan lebih memperhatikan dan meningkatkan aspek keselamatan.
"Dengan menjadi tuan rumah forum ini, Indonesia memiliki manfaat guna memperoleh masukan mengenai berbagai aspek yang berkaitan dengan pengembangan dan pemanfaatan energi nuklir ke depan, pasca peristiwa Fukushima," imbuh Djarot.
Melalui acara ini, Djarot mengungkapkan bahwa FNCA dapat membuat sebuah jejaring para peneliti nuklir se-Asia, dan digunakan sebagai wadah bertukar pikiran mengenai perkembangan teknologi nuklir non energi.
"Bila kita ada masalah dalam pengembangan radio isotop, maka melalui forum ini kita akan memperoleh dukungan dari para peneliti nuklir di Asia," tandasnya.
0 komentar:
Posting Komentar