Ilustrasi (Foto: BBC)
YERUSALEM - Seorang hacker yang mengklaim dirinya sebagai "hacker
terbaik di dunia", meretas satu juta informasi pribadi warga Amerika
Serikat (AS), sebagai balasan atas aksi OpIsrael Anonymous.
"Akhir-akhir ini, kelompok Anonymous menyerang website Israel. Apakah Anda ingin bermain dengan saya, Anonymous Group? Apakah Anda lupa bahwa Israel bersama dengan hacker terbaik di dunia - Hannibal? Memangnya Anda siapa? kata hacker yang menyandang nama Hannibal itu kepada situs CWN, seperti dilansir dari Softpedia, Sabtu (24/11/2012).
"Aku adalah hacker terbaik di dunia, semua orang Amerika yang tidak tahu siapa saya, cari di Google," lanjutnya.
Hacker itu mengklaim, telah membocorkan satu juta akun yang berisi nama pengguna, alamat email, password dalam bentuk teks, pertanyaan keamanan, dan jawaban keamanan. Aksinya itu, menurut sang hacker, untuk menghukum warga Amerika karena perbuatan Anonymous Group.
Tapi yang menarik, banyak dari akun yang diretas itu bukan milik warga Amerika. Sebaliknya, data-data pribadi tersebut justru didaftarkan dari Spanyol, Belanda, Polandia, Prancis, Jepang, bahkan ada beberapa diantaranya berasal dari Israel.
Meski begitu, Hannibal merupakan hacker ketiga pendukung Israel yang melakukan serangan balasan terhadap OpsIsrael. Dua hacker lainnya ialah Yourikan yang mengklaim telah membajak salah satu Internet Service Provider (ISP) terbesar Israel dan The Jester (th3j35t5r), yang telah mengganggu beberapa situs yang dioperasikan Hamas Palestina.
(adl)
"Akhir-akhir ini, kelompok Anonymous menyerang website Israel. Apakah Anda ingin bermain dengan saya, Anonymous Group? Apakah Anda lupa bahwa Israel bersama dengan hacker terbaik di dunia - Hannibal? Memangnya Anda siapa? kata hacker yang menyandang nama Hannibal itu kepada situs CWN, seperti dilansir dari Softpedia, Sabtu (24/11/2012).
"Aku adalah hacker terbaik di dunia, semua orang Amerika yang tidak tahu siapa saya, cari di Google," lanjutnya.
Hacker itu mengklaim, telah membocorkan satu juta akun yang berisi nama pengguna, alamat email, password dalam bentuk teks, pertanyaan keamanan, dan jawaban keamanan. Aksinya itu, menurut sang hacker, untuk menghukum warga Amerika karena perbuatan Anonymous Group.
Tapi yang menarik, banyak dari akun yang diretas itu bukan milik warga Amerika. Sebaliknya, data-data pribadi tersebut justru didaftarkan dari Spanyol, Belanda, Polandia, Prancis, Jepang, bahkan ada beberapa diantaranya berasal dari Israel.
Meski begitu, Hannibal merupakan hacker ketiga pendukung Israel yang melakukan serangan balasan terhadap OpsIsrael. Dua hacker lainnya ialah Yourikan yang mengklaim telah membajak salah satu Internet Service Provider (ISP) terbesar Israel dan The Jester (th3j35t5r), yang telah mengganggu beberapa situs yang dioperasikan Hamas Palestina.
(adl)
0 komentar:
Posting Komentar