Minggu, 22 Juli 2012

 Sebuah lontaran energi sinar gamma menghantam bumi selama 0,2 detik.

Sebuah lontaran energi sinar gamma menghantam bumi selama 0,2 detik. Tetapi jumlah energi yang dihantarkan sama dengan energi sinar matahari selama 500 ribu tahun.

Pada 27 Desember 2004, mendadak sebuah lontaran energi tak kasat mata menghantam Bumi. Ia diperkirakan berasal dari jarak yang cukup jauh, yakni dari konstelasi Sagitarius yang jaraknya mencapai sekitar 50 ribu tahun cahaya atau kurang lebih 473 ribu triliun kilometer.

Ledakan dan hantaman sinar gamma ini pertamakali terdeteksi oleh satelit Swift milik NASA. Adapun bagi astronom, pengamatan terhadap kejadian tersebut memberikan contoh paling detail dari lontaran energi yang pernah terekam sepanjang sejarah.

Meski lontaran energi itu hanya menyerang selama sekitar 0,2 detik, tetapi energi itu sama banyak dengan energi sinar matahari yang menyinari Bumi hingga 500 ribu tahun lamanya.

Akibat hantaman energi sinar gammar dahsyat tersebut, banyak satelit elektronik yang mengorbit Bumi mengalami kerusakan. Atmosfir teratas Bumi juga mengalami ionisasi luar biasa.

Setelah diteliti lebih lanjut, astronom mendapati bahwa sumber serangan adalah magnetar langka yakni SGR 1806-20 yang berada di sisi lain galaksi Bima Sakti.

Soft gamma ray repeaters (SGRs) ini terjadi saat medan magnet yang tengah terbelit berupaya untuk merapikan kembali dirinya dan memecah kerak magnetar tersebut. Akibatnya, terjadi lontaran energi dengan zona mematikan yang bisa mencapai beberapa tahun cahaya.

Magnetar sendiri punya medan magnet 1.000 kali lipat dibanding pulsar (bintang neutron bermedan megnet tinggi yang memancarkan radiasi elektromagnetik) biasa. Ia sangat kuat dan bisa mengakibatkan kehancuran apapun yang ada dalam jarak 1.000 kilometer di sekitarnya.


Ilustrasi lontaran sinar gamma yang menghantam atmosfir bumi, 2004 lalu. (Dailygalaxy.com)

“Satelit Swift didesain untuk menemukan lontaran yang tidak lazim,” kata Neil Gehrels, peneliti dari Goddard Space Flight Center, NASA, dikutip dari Daily Galaxy, 27 Desember 2011. “Kita benar-benar terhantam telak dengan yang satu ini,” ucapnya.

Beruntung bagi Bumi, jarak sumber ledakan itu sangat jauh. Dan gamma-ray burst (GRB) berikutnya yang akan datang, kemungkinan hadir dari jarak ribuan tahun cahaya dari Bumi.

Fenomena seperti ini juga kemungkinan hanya terjadi satu kali dalam satu dekade. Artinya, GRB yang menghantam atmosfir Bumi pada tahun 2004 lalu merupakan kejadian yang sangat langka.


© VIVAnews

Related Posts:

  • Bersiap Lihat Transit Venus yang Langka Transit Venus adalah peristiwa saat posisi planet tersebut berada di antara Matahari dan Bumi sehingga akan tampak sebagai titik hitam yang bergerak di muka Matahari. Kejadian alam yang langka ini akan terjadi 6 Juni 201… Read More
  • UFO Muncul Lagi di Amerika Warga di Blue Springs, Missouri, Amerika Serikat (AS), mengaku ada sebuah UFO melayang di langit tempat mereka tinggal itu. UFO ini berupa cahaya terang dan bisa berubah warna. “Saya belum pernah melihat yang seperti ini… Read More
  • Mau Mencari Keberadaan UFO? Lihat Ini SETI (Search for Extra-Terrestrial Intelligence) mengajak kita ikut mencari alien. Buka saja situsnya kalau berminat. Berdasarkan pengumuman pada konferensi tentang teknologi, hiburan dan desain atau TED di Los Angeles, … Read More
  • Tornado Besarnya 5 Kali Bumi !!! Tornado merupakan peristiwa alam mematikan yang benar-benar dahsyat di Bumi. Miliaran dolar uang setiap tahunnya dikerahkan untuk membantu kerusakan properti. Tetapi, tornado tersebut masih belum apa-apa ketimbang tornad… Read More
  • astronomi Bagaimanakah Cara Astronom Mengetahui Bentuk Galaksi Bimasakti? Bumi berada di dalam Tata Surya yang juga berdiam dalam galaksi yang kita kenal dengan nama Bimasakti. Tapi, pertanyaannya bagaimana para astronom bisa mengetahui bentuk galaksi Bimasakti dan memotretnya kalau kita masih… Read More

0 komentar:

Posting Komentar

Sample Text

Follow Us on Facebook



JOIN WITH US

Popular Posts