Rabu, 17 April 2013

Dua butir peluru segera bersarang di tubuhnya. Satu di dada dan satu di kepala. Tubuhnya lalu tumbang dan dibiarkan tergeletak di pinggir jalan. Esok hari, bisik-bisik beredar di masyarakat. Dia adalah Robert preman yang selama ini ditakuti, sampah masyarakat, bromocorah!

Mungkin nasib Bathi Mulyono masih lebih baik. Begitu mendengar dirinya ikut menjadi target, dia segera melarikan diri hingga ke sejumlah negara luar negeri seperti Malaysia dan Brunei Darussalam. Meninggalkan istri dan anaknya yang baru lahir. Namun, Bathi dan anaknya yang kini berusia 25 tahun, Lita, telah bertemu kembali.

Tahun 1980-an. Ketika itu, ratusan residivis, khususnya di Jakarta dan Jawa Tengah, mati ditembak. Pelakunya tak jelas dan tak pernah tertangkap, karena itu muncul istilah "petrus", penembak misterius. Tahun 1983 saja tercatat 532 orang tewas, 367 orang di antaranya tewas akibat luka tembakan. Tahun 1984 ada 107 orang tewas, di antaranya 15 orang tewas ditembak. Tahun 1985 tercatat 74 orang tewas, 28 di antaranya tewas ditembak. Para korban Petrus sendiri saat ditemukan masyarakat dalam kondisi tangan dan lehernya terikat. Kebanyakan korban juga dimasukkan ke dalam karung yang ditinggal di pinggir jalan, di depan rumah, dibuang ke sungai, laut, hutan dan kebun. Pola pengambilan para korban kebanyakan diculik oleh orang tak dikenal dan dijemput aparat keamanan.

Kala itu, para pria bertato disergap ketakutan karena muncul desas-desus, petrus mengincar lelaki bertato. Peristiwa penculikan dan penembakan terhadap mereka yang diduga sebagai gali, preman, atau residivis itu, belakangan, diakui Presiden Soeharto, sebagai inisiatif dan atas perintahnya. "Ini sebagai shock therapy," kata Soeharto dalam biografinya, Soeharto: Pikiran, Ucapan, dan Tindakan Saya.

Mayat-mayat itu ketika masih hidup dianggap sebagai penjahat, preman, bromocorah, para gali, dan kaum kecu yang dalam sejarah memang selalu dipinggirkan, walau secara taktis juga sering dimanfaatkan. Pada saat penembak misterius merajalela, para cendekiawan, politisi, dan pakar hukum angkat bicara. Intinya, mereka menuding bahwa hukuman tanpa pengadilan adalah kesalahan serius. Meski begitu, menurut Soeharto, “Dia tidak mengerti masalah yang sebenarnya.” Mungkin tidak terlalu keliru untuk menafsir bahwa yang dimaksud Soeharto sebagai orang yang mengerti masalah sebenarnya adalah dirinya sendiri.






SEBUAH autobiografi secara politis boleh dibilang merupakan usaha legitimasi. Seolah-olah penulisnya berujar, “Inilah yang sebenarnya saya lakukan dan tidak ada yang lebih benar daripada ini.” Tidak aneh jika kata-kata seperti meluruskan sejarah sering diumbar untuk mengiringi penerbitan buku autobiografi seorang tokoh. Ini berarti, kalau ada seribu tokoh, akan ada seribu pelurusan dan seribu kebenaran. Mana yang betul-betul benar? Ilmu sejarah mempunyai metode yang bisa diperiksa bersama, dan syukurlah seiring dengan itu beribu-ribu autobiografi bisa diuji kembali. Uniknya, sebuah autobiografi ternyata bisa menjadi sumbangan terhadap penulisan sejarah lewat pembuktian yang merupakan kebalikan dari maksud penerbitannya.

Periksalah, misalnya, Soeharto dengan autobiografinya, Soeharto: Pikiran, Ucapan, dan Tindakan Saya (1989), yang ditulis Ramadhan K.H., khususnya pada bab 69: Yang Disebut Petrus dan Hukuman Mati. Seperti diketahui, petrus adalah singkatan dari penembak misterius. Istilah ini berhubungan dengan suatu masa. Saat itu hampir setiap hari, antara tahun 1983 dan 1984, ditemukan mayat bertato dengan luka tembak. Mereka ada di pasar, sawah, dan juga jalan raya. Menurut laporan sebuah majalah berita, korban mencapai angka 10.000. Misterius tentu berarti penembaknya tidak diketahui. Tapi, apa kata Soeharto? “Kejadian itu dikatakan misterius juga tidak.”

Mayat-mayat itu ketika masih hidup dianggap sebagai penjahat, para gali, dan kaum kecu yang dalam sejarah memang selalu dipinggirkan, walau secara taktis juga sering dimanfaatkan. Pada saat penembak misterius merajalela, para cendekiawan, politisi, dan pakar hukum angkat bicara. Intinya, mereka menuding bahwa hukuman tanpa pengadilan adalah kesalahan serius. Meski begitu, menurut Soeharto, “Dia tidak mengerti masalah yang sebenarnya.” Mungkin tidak terlalu keliru untuk menafsir bahwa yang dimaksud Soeharto sebagai orang yang mengerti masalah sebenarnya adalah dirinya sendiri. Seperti apakah itu?

Dalam satu paragraf yang terdiri atas 19 baris, Soeharto menguraikan argumen bahwa kekerasan harus dihadapi dengan kekerasan. Istilah Soeharto: treatment. Ikuti caranya berbahasa dan caranya mengambil kesimpulan: “Tindakan tegas bagaimana? Ya, harus dengan kekerasan. Tetapi, kekerasan itu bukan lantas dengan tembakan.. dor.. dor.. begitu saja. Bukan! Yang melawan, mau tidak mau, harus ditembak. Karena melawan, mereka ditembak.” Paragraf ini segera disambung paragraf 5 baris: “Lalu, ada yang mayatnya ditinggalkan begitu saja. Itu untuk shock therapy, terapi goncangan. Ini supaya orang banyak mengerti bahwa terhadap perbuatan jahat masih ada yang bisa bertindak dan mengatasinya. Tindakan itu dilakukan supaya bisa menumpas semua kejahatan yang sudah melampaui batas perikemanusiaan itu.” Lantas, Soeharto memaparkan lagi: “Maka, kemudian meredalah kejahatan-kejahatan yang menjijikkan itu.”

Jadi, menurut pengakuannya, Soeharto sangat jijik terhadap kejahatan. Namun, apakah karena shock therapy yang dipelajarinya entah dari mana itu kejahatan memang mereda? Tanyakanlah kepada sindikat Kapak Merah. Tentang pendapat Soeharto atas kaum gali itu sendiri terdapat uraian menarik: “Mereka tidak hanya melanggar hukum, tetapi sudah melebihi batas perikemanusiaan.” Yang belakangan ini diperinci lagi: “Orang tua sudah dirampas pelbagai miliknya, kemudian masih dibunuh.” Atau juga: “….ada perempuan yang diambil kekayaannya dan istri orang lain itu masih juga diperkosa orang jahat itu di depan suaminya lagi. Itu sudah keterlaluan!” Perhatikan opini Soeharto berikut: “Kalau mengambil, ya mengambillah, tetapi jangan lantas membunuh.”

Nah, bolehkah kita menarik kesimpulan bahwa, bagi Soeharto, mengambil segala sesuatu yang bukan haknya, asal tidak keterlaluan, agaknya masih bisa ditoleransi? Kalau tidak, ia boleh dibunuh? Setidaknya, dari bab 69 ini kita mendapat beberapa ketegasan. Pertama, Soeharto mengetahui kehadiran penembak misterius. Kedua, Soeharto setuju dengan tindakan mereka membantai apa yang disebutnya “orang jahat”.
Ketiga, Soeharto berpendapat bahwa kekerasan hanya bisa diatasi dengan kekerasan. Dan keempat, bagi Soeharto, “kejahatan yang menjijikkan” merupakan kejahatan yang tidak layak mendapat toleransi. Ada dikotomi kejahatan dalam pemikiran Soeharto, yakni kejahatan “menjijikkan di luar kemanusiaan” di satu sisi dan kejahatan “tidak menjijikkan di dalam kemanusiaan” di sisi lain. Kejahatan pertama boleh dibunuh, sedang kejahatan kedua tidak usah dibunuh.

Dalam pengantar penerbit dituliskan, “Apa yang bisa dipelajari dari autobiografi ini adalah bagaimana anak seorang petani miskin dapat mencapai jenjang kepemimpinan tertinggi di negeri ini. Dan, semua itu dilakukan dengan kejujuran, ketekunan, dan ketabahan dalam menghadapi tantangan hidup ini. Semoga segala sikap dan tindakan dan cara kepemimpinan beliau dapat menjadi contoh dan teladan bagi generasi muda Indonesia yang akan mengemudikan bahtera negara di masa yang akan datang.”

Sejarah dipelajari bukan hanya untuk ketepatan data, melainkan juga untuk memetik makna. Sebuah autobiografi bisa bermakna dengan cara yang berbeda sama sekali dari maksud dan tujuan penulisannya. Di sini sebuah legitimasi tersumbangkan sebagai dekonstruksi

Selasa, 16 April 2013

Album Baru Iwan Fals?
Pernah dengar lagu Iwan Fals yang ada lirik begini “lebih baik Soeharto dijadikan Mummy dan didudukkan di kursi” ?. Atau pernah dengar bait lirik lagu Iwan Fals yang ini “wakil rakyat bahenol, perutnya ngejendol”, juga “demokrasi pancasila bukan milik kaum jelata” ?. Bagi penggemar berat setidaknya pernah mendengarkan lagu Iwan Fals dengan lirik diatas. Lagu yang kualitas audionya ndak karuan, aransemen musiknya kadang amburadul, suara vocal Iwan yang cempreng dan fals (dalam arti sebenarnya). Lalu dimanakah mendapatkan album berisi lagu-lagu itu. Cari ditoko tidak ada yang jual, tapi kok liriknya banyak beredar? Itu kan menandakan lagu-lagu ‘ghaib’ Iwan Fals itu ada bentuk fisiknya dan bisa didengarkan.

Mari yuk mari, sedikit ulasan tentang lagu ‘ghaib’ berikut ini dan hubungannya dengan album baru Iwan Fals. Hehehe.., istilah 'ghaib' ini kadang bikin ane ngakak, bos.. :D


Tulisan ini terinspirasi ketika saya ngumpul dengan kawan-kawan yang bukan penggemar fanatik Iwan Fals. Mereka ini sekedar suka dengan lagu-lagu Iwan Fals itupun yang ngetop saja, tidak begitu mendalami dunia per-fals-an. Maka opini mereka tentang Iwan saya anggap netral dan tidak memihak. Beda kalau saya kumpul dengan sesama penggemar berat Iwan Fals, pasti semua lagu Iwan dianggap enak, bahkan suara kentut Iwan andai bisa direkam pasti disetel berulang kali atau bahkan dijadikan ringtone hp mereka... hahaha..

Sewaktu ngumpul itu mereka rata-rata bertanya ke saya, album baru Iwan Fals itu yang mana?. Saya bilang album Tergila-Gila terbitan Falcon Music adalah album terbaru Iwan Fals yang rilis akhir 2011 yang lalu. Begitu saya putar lagu unggulannya, eeh lha kok ekspresi wajah mereka datar-datar saja, seperti tidak ada yang menarik dari lagu itu. Beberapa menyarankan saya untuk mengganti album tersebut, mboseni katanya.. Saya pun juga ndak begitu asik dengan album ini.

Album Baru Iwan Fals?Untuk menghangatkan suasana, lantas saya coba putarkan lagu-lagu dari album sebelumnya berjudul Keseimbangan yang rilis tahun 2010. Album yang sampai tahun 2012 ini ternyata juga baru diketahui mereka. Keseimbangan adalah album Iwan Fals tahun 2010 yang diproduksi dan diedarkan sendiri oleh manajemen Iwan Fals dengan label Fals Record. Tidak dijual ditoko-toko rekaman dan tidak ada promosi khusus di media, wajar tidak banyak yang tahu. Lagu-lagu dari album tersebut saya putar menemani obrolan dimalam itu. Satu lagu, dua lagu tampak ekspresi kawan-kawan masih datar, beberapa malah seperti tidak peduli sama lagu-lagu Iwan Fals itu dan lebih asik ngobrol sambil makan pisang goreng. Topik obrolan malah membahas penampilan Iwan Fals yang sekarang jauh lebih rapi, tidak seperti Iwan Fals dulu yang mereka kenal dengan rambut gondrong, kumis, jenggot, urakan, slengekan dan menjadi icon perlawanan.
Track demi track berlalu tanpa sedikitpun komentar, hingga akhirnya terdengar intro musik keroncong dan mengalunlah sebuah lagu. Mendadak semuanya terdiam dan mendengarkan lagu itu sampai habis. Seorang kawan bahkan sampai terbatuk-batuk, oh bukan karena lagu itu, ternyata dia keselek pisang goreng.. :P

“Lha, ini baru keren.. liriknya mantab.. Ini baru Iwan Fals..!”, itu komentar yang muncul hampir bersamaan.

Lagu itu berjudul Jendral Tua. Menurut mereka hanya lagu itulah yang terasa ‘Iwan Fals-nya’ dari segi lirik dibanding track lainnya dalam album Keseimbangan. Padahal bagi saya beberapa lagu lainnya juga asik. Tuh kan, pendapat penggemar beda-beda.

Lalu iseng saya putarkan lagu-lagu non komersil Iwan Fals. Lagu-lagu itu adalah rekaman lagu Iwan Fals yang tidak diedarkan dan tidak dijual entah apa alasannya, namun pada kenyataannya lagu-lagu itu ‘bocor’ ke penggemar. Lagu-lagu non komersil Iwan Fals itu rata-rata kualitas suaranya ‘menyedihkan’ akibat berulang kali digandakan.

Awalnya tidak ada respon, namun dipertengahan lagu semua terheran-heran dan kagum.

“Ini lagu Iwan Fals yang mana lagi, ini baru lagu..!”, itu tanggapan mereka pertama kali saat mendengar lagu yang dikomputer tertulis berjudul Oh Indonesia.


Kekaguman mereka bertambah saat berturut-turut mengalun lagu Curiga, Maling Budiman, Nyanyian Sopir, Sketsa Setan Yang Bisu, Lagu Sedih, Joned, Pukul 2 Malam, Kembali Ke Masa Lalu, Resiko, Genangan Hujan, Kabinet Kutil, Demokrasi Otoriter, Imelda Mardun, Mesin-Mesin Pembunuh dan sebagainya. (kalo mau baca liriknya, search aja ya diatas)

Judul-judul itu sebagian adalah pemberian fans, karena memang tidak diketahui apa judul aslinya maka penggemar Iwan Fals memberi judul sendiri menyesuaikan dengan lirik lagunya. Lagu-lagu ‘ghaib’ non komersil itu rata-rata berlirik kritis.

Dan kemudian bersahutan komentar menanggapi lagu-lagu antik itu.

“Lagu-lagu keren seperti ini kok tidak diedarkan ya, sayang banget...!”
“Liriknya cadas men, sumpah gahar.....!”
“Ini baru Iwan Fals yang asli.... yang di album tadi Iwan Fals palsu.. hahaha... !”

Album Baru Iwan Fals?
mesin2 pembunuh
Komentar kawan-kawan saya ini setidaknya menunjukkan bahwa Iwan Fals yang mereka kenal adalah penyanyi lagu-lagu kritis. Iwan Fals bagi mereka adalah Iwan yang menulis lirik ‘to the point’ tanpa banyak permainan kata-kata yang njelimet. Begitu ada lagu Iwan dengan lirik yang wajar meski lagunya enak tetap tidak mendapat nilai lebih bagi mereka. Iwan Fals yang mereka kenal adalah penyanyi dengan gaya bernyanyi ceplas-ceplos serta yang ngetop dengan lagu Bento, Bongkar, Wakil Rakyat dan Umar Bakri. Pada masa kejayaan lagu-lagu itulah yang membuat Iwan Fals mendapat stempel sebagai simbol pemberontakan, dan cap itu masih ada sampai sekarang. Makanya banyak orang yang bertanya-tanya kenapa Iwan Fals kini lebih dikenal sebagai penyanyi lagu cinta oleh generasi sekarang.
Pertanyaan serupa sempat dijawab Iwan Fals saat jumpa pers konser di Jogja pertengahan Februari 2012 kemarin. Saat itu ada wartawan yang bertanya kenapa lagu-lagu Iwan sekarang tidak kritis seperti dulu dan cenderung bertema cinta. Iwan Fals menjawab bahwa lagu-lagu yang diciptakannya dulu masih relevan dengan kondisi saat ini dan sudah banyak media-media yang mengkritisi kondisi sosial saat ini, jadi apalah arti seorang Iwan Fals dibanding media yang banyak itu. Iwan Fals pada saat itu juga menyampaikan bahwa sebenarnya lagu-lagu pada album-album barunya ada beberapa yang bertema kritik sosial namun tidak diekspose, contohnya lagu Negara (album 50:50 tahun 2007) dan sebagainya.

Nah, membaca pernyataan Iwan Fals itu saya pribadi mikir stok lagu kritis Iwan buanyak banget seperti pada koleksi lagu ‘ghaib’ ini, itupun kita juga belum tahu berapa banyak lagu-lagu Iwan Fals yang ‘extra ghaib’ yang masih terkunci rapat di gudangnya tidak terjamah penggemar. Jadi Iwan Fals tidak perlu bikin lagu baru lagi, cukup edarkan saja lagu-lagu non komersil ini.. beres sudah problem kerinduan fans. Meski pada kenyataannya ada beberapa lagu yang awalnya adalah lagu 'ghaib' kemudian dirilis ulang dengan aransemen baru dan masuk kedalam album seperti lagu Asik Nggak Asik, Para Tentara, Sepakbola, dsb.

Bersamaan dengan khayalan itu saya ingat komentar serupa dari salah satu kawan,

“Iwan Fals kan punya label sendiri, kenapa tidak dikumpulkan master lagu-lagu ‘ghaib’ ini trus diedarkan secara resmi. Bisa jadi berapa paket Album nih.. apalagi dicetak terbatas dalam sebuah edisi ekslusif...!”. 
“Iwan tidak perlu repot-repot mengaransemen ulang lagu-lagu ‘ghaib’ nya. Biarkan dirilis ulang seperti apa adanya malah terlihat antik...”

Saya cuma manggut-manggut saja dalam hati, iya kalau masternya masih ada, lha kalau sudah dibuang gimana?. Dan maklum biasanya ngomong itu lebih mudah daripada pelaksanaannya. Yang pernah saya baca dari Tiga Rambu (manajemen Iwan Fals) dalam sesi tanya jawab di wall facebooknya, bahwa untuk menerbitkan sebuah album itu banyak persyaratan teknisnya, seperti ijin dan lain-lain. Belum lagi biayanya dan sebagainya.

“Ah, kalau mereka mau dan punya niat pasti bisa terwujud.. itu cuma masalah teknis tok, itu bisa diselesaikan asal ada keniatan serius....!. Kalau bicara masalah biaya, logikanya siapa sih yang tidak mau jadi sponsor Iwan Fals, perusahaan mana yang tidak ngiler jadi sponsor Iwan.. Paling dari pihak Iwan saja yang kebanyakan syarat ini itu.....”, komentar seorang kawan ketika saya pernah ngobrol masalah ini dengannya.

Wow, untuk komentar terakhir itu saya cuma bisa mesam-mesem saja sambil mengiyakan dalam hati.

Ya, mungkin saja pihak Iwan Fals sudah berpikir untuk mengedarkan album berisi lagu-lagu ‘ghaib bin antik’ Iwan Fals ini, atau mungkin sedang dalam proses? Atau malah sama sekali tidak terbesit dipikiran mereka? Saya tidak tahu, karena saya tidak pernah les privat jadi paranormal yang semuanya tukang tipu itu.. :)

Album Baru Iwan Fals?
Oh Indonesia
Setidaknya lagu-lagu antik Iwan Fals itu memang istimewa. Meski kualitas suara yang beredar jauh dari indah, namun tetap saja diburu banyak penggemar. Lirik-liriknya itu lho yang ‘mengerikan’. Dan penggemar yang mendengarkan lagu ini meski cuma sebatas audio saja bisa melamunkan bayangan tentang sosok Iwan pada masa itu yang sangar, sesangar lagu-lagunya. Bicara masalah ini, saya baru inget dulu pernah post artikel serupa, coba baca di artikel BOOTLEG IWAN FALS.
Lagu-lagu ‘ghaib’ Iwan Fals itu berdasarkan berbagai informasi berasal dari barang ‘colongan’. Misalnya saat Iwan tengah tampil live menyanyikan sebuah lagu baru, lantas ada yang diam-diam merekamnya dengan perangkat sederhana lalu disebar untuk kalangan terbatas. Juga ada yang mengatakan saat Iwan Fals sedang latihan lagu itu ada person yang merekam dan hasil rekamannya bocor. Lalu info lainnya mengatakan itu lagu-lagu yang sudah selesai direkam serius di studio dan sudah mixing lantas tidak lulus seleksi saat ditawarkan kepada label dengan berbagai alasan atau sekedar buat demo untuk dokumentasi pribadi Iwan Fals. Nah, hasil rekaman studio dengan format full band itu ‘dicolong’ atau entah apa sebab awalnya lalu beredar dikalangan terbatas juga.

Album Baru Iwan Fals?
Imelda Mardun
Dari situlah kemudian rekaman versi ‘colongan’ awal itu saling digandakan dan digandakan lagi seterusnya hingga hasil akhir yang banyak tersebar adalah kualitas rekaman yang buruk dan penuh desis. Sampai ada beberapa lagu ‘ghaib’ yang hampir tidak bisa didengar lirik yang dinyanyikan, namun penggemar tentu mengenali karakter vocal Iwan dengan baik sehingga tidak diragukan lagi kalau penyanyinya adalah Iwan Fals. Bocornya lagu-lagu Iwan Fals dan perilaku penggandaan ini kebanyakan terjadi pada jaman jayanya pita kaset di tahun 80 sampai 90-an. Lagu yang direkam dalam pita kaset kalau digandakan berkali-kali tentu kualitasnya akan turun terus menerus. Beda dengan format digital yang bisa lebih baik mempertahankan kualitas suaranya.
Juga mungkin salah satu penyebab bocornya banyak lagu-lagu demo Iwan Fals ini karena begitu dekatnya Iwan Fals dengan penggemar saat itu. Menurut beberapa kawan penggemar super berat, pada masa itu Iwan Fals suka ‘pamer’ lagu baru kepada penggemarnya. Pada masa itu pula Iwan Fals dikenal sangat dekat dengan penggemarnya dan mudah ditemui. Beda dengan sekarang yang kalau ingin menemui Iwan Fals sekedar minta tanda tangan atau foto bersama harus membuat janji dahulu dengan manajemen jauh hari sebelumnya.

Itulah opini yang berkembang tentang peredaran lagu-lagu 'ghaib' Iwan Fals ini. Saya tidak tahu kebenaran pastinya, namun pernyataan seperti itu sudah beredar luas dikalangan fans selama bertahun-tahun.

Terlepas dari semua itu, andaikata masternya memang ada dan lagu-lagu ini berhasil diedarkan secara resmi dengan kualitas audio yang lebih bagus, tentu akan disambut gembira oleh para penggemar. Apalagi belakangan ini lagu-lagu non komersil Iwan Fals sudah bukan harta karun berharga lagi. Terlalu banyak fans 'murah hati' didukung dengan teknologi share informasi yang makin mudah, sehingga untuk memburu lagu-lagu tersebut tidak perlu perjuangan keras. Kalau jaman saya dan kawan-kawan seperjuangan dulu, memburu lagu antik Iwan Fals susahnya setengah mati bahkan sampai berdarah-darah makan waktu dan biaya serta kadang ngemis-ngemis sampe wuelek... hehehe.. Sekarang? tinggal klik beres :(.

Kalau masalah lirik yang terlalu extrim, mungkin pada masa lalu itu akan jadi kendala, dan saya rasa untuk ukuran sekarang sudah bukan halangan lagi, entah kalau perasaan saya salah. Bicara mengenai itung-itungan bisnis, waah saya ndak ngerti boss. Setahu saya bisnis itu ya harus untung meski kecil, setidaknya balik modal. Walau faktanya tidak sedikit pebisnis yang baik hati dan mau sesekali rugi hanya untuk kepuasan konsumen semata.

Dan ini kabar gembira buat penggemar. Pada pernyataannya, Iwan Fals sekarang memang sedang mempersiapkan album baru yang entah seperti apa, dan Iwan Fals sendiri telah memberi sinyal akan memasukkan lagu 'ghaib' kedalam album terbarunya nanti (berdasar press confrence konser Jogja 18 Feb 2012). Kita tunggu saja album baru Iwan Fals, semoga benar-benar terasa 'Iwan Fals' nya seperti yang diharapkan.

Akhir kata, yeeee, apa salahnya berharap, cuma ya sebaiknya ndak terlalu berlebihan, kalau ndak terwujud malah-malah ente-ente bisa edan.. hehehe. Masak sih gara-gara Iwan sampai ada yang edan...?.. tahu sendirilah jawabannya... :P

Ikan Teri Gule Jerapah, Minum Madu Sendoknya Amblas
Iwan Nyanyi Pake Harmonika, Album Baru Semoga NgeFals
pantunnya maksa ya.. hehe biarin :P (sb - iwanfalsmania.com)

Gambar+lirik kreasi JamesDoel
----------------------------------------------

BONUS
Ini adalah tulisan dari seorang sahabat iwanfalsmania.com yang berprofesi sebagai kolektor merangkap pengamat musik, dan maniak siomay. Ternyata dia juga merindukan Iwan Fals yang ‘Iwan Fals’. :)


LOST TAPE IWAN FALS

Album Baru Iwan Fals?

Pernahkah Anda mendengarkan suara cempreng?
Pernahkah Anda mendengarkan lagu yang sudah rilis tapi batal diedarkan?
Pernahkah Anda mendengarkan mutu rekaman yang super jelek?
Pernahkah Anda mendengarkan suara yang "turun-naik" seperti kaset kusut?
Pernahkah Anda mendengarkan suara live dimana suara penonton lebih dominan?

Yah sepertinya CD ini yang anda idamkan selama ini, semua pertanyaan diatas sudah terjawab (mudah-mudahan).

Berisi lagu-lagu super langka yang direkam dari pita kaset biasa penuh NOISE bahkan direkam dan di mixing dengan alat seadanya, lagu yang akan edar bahkan batal diedarkan dan ada juga yang sudah kita dengar dalam bentuk aransemen ulang....

Cover album dibuat sangat sederhana berwarna vintage dan ada lumuran darah diatas serta gambar lama sang empunya lagu, ini mengingatkan perjalanan si penyanyi yang penuh "intimidasi" penuh "semangat" dan "pemberontakan" saat itu. Semoga saja orang-orang disekeliling atau si empunya tidak melupakan hal tersebut.

Lama kita memimpikan album seperti ini dimana keliaran seorang Iwan Fals saat bernyanyi, saat memainkan musik yang penuh "semangat" sampai berurusan dengan aparat keamanan.

Seperti itulah... [abd] aerbening.blogspot.com

iwanfalsmania.com 100% Iwan Fals
Iwan Fals Dan Para Koruptor
Perhatian kita sekarang terus dinodai dengan tingkah para koruptor. Kalau saja hukum di negara ini bisa tegas, tentu tidak akan ada yang berani 'ngembat duit rakyat buat kesenangan pribadi. Tapi tahu sendiri kan yang terjadi dengan semua ini..?

Iwan Fals sudah sering menyindir tingkah busuk para koruptor dalam lagu lagunya, bahkan dia juga memotret perlakuan spesial yang dinikmati koruptor yang sudah dipenjara sekalipun. Mari simak apa sebagian cerita Iwan Fals dalam lagu-lagunya tentang para koruptor itu....


Ini bukan rahasia lagi seperti kata Iwan Fals, negeri kita ini surganya para penipu. Akibat ancaman hukuman yang tidak tegas, pemimpin yang memble, akhlak yang bejat... dan secara tidak langsung 'didukung' juga oleh beberapa dari kita sendiri yang kadang tak ambil pusing dengan semua itu, yang penting tidak diusik, perut kenyang keluarga senang, peduli maling berkeliaran.

Tiga Bulan

Karya ini merupakan salah satu lagu lama dimasa awal karir Iwan Fals sekitar awal 80-an. Saat lagu ini beredar dalam album berjudul sama, 3 Bulan, dia belum begitu populer. Lagu ini berkisah mengenai diskriminasi perlakuan dan putusan hukum antara maling telur ayam dan koruptor uang negara senilai seratus juta rupiah.

Si maling telur dalam pengadilan mendapatkan perlakuan tegas. Dan dia akhirnya dihukum selama tiga bulan penjara karena mencuri seratus butir telur ayam di pasar. Lalu bisa dipastikan dia semakin tersiksa dalam penjara dengan adanya bait lirik yang tertulis, "bibir sumbing gigi rompal dapat kupastikan".

Bagaimana dengan si koruptor. Ternyata perlakuan dalam persidangan jauh lebih 'santun' ketimbang si maling telur tadi. Kamu bisa baca dalam bait, "Palu kayu bapak hakim berbunyi pelan terdengar sumbang". Itu bisa kita artikan sendiri kalau si hakim tidak tegas dan menjadikan pengadilan untuk koruptor ini hanya sebagai permainan belaka. Dan hasilnya koruptor itu juga ditahan selama tiga bulan penjara. Hebat kan, maling telur dan koruptor hukumannya sama. Makin hebat lagi ketika Iwan Fals berkata, "dalam rumah dalam penjara tiada beda...". Kamu bisa memahami lirik itu kan?. Kalau kita rajin mengamati berita-berita tentang lucunya putusan pengadilan sekarang, ternyata peristiwa yang dinyanyikan Iwan Fals pada awal tahun 80-an ini masih sering kita dapatkan di masa sekarang.
Lirik lengkap lagu Tiga Bulan

Pemborong Jalan

Ini juga karya Iwan Fals di tahun 80-an saat dia masih belum populer. Lagu ini terdapat dalam album Perjalanan.

Lagu ini berisi mengenai kritikan Iwan Fals pada kualitas pembangunan di negeri ini yang hanya bertahan sebentar saja lalu rusak lagi. Dia memberi contoh pada sebuah jalan yang baru saja diaspal, setelah sehari terkena hujan, aspal itu rusak lagi. Apakah yang terjadi? apakah dana proyek itu dikorupsi? kemungkinan itu sangatlah besar. 

Kemudian Iwan Fals menghubungkan dengan uang pajak. Rakyat yang sudah bayar pajak tinggi tetapi mendapatkan fasilitas yang minim. Iya benar, kita bisa meyakini semuanya dikorupsi. Uang pajak dikorupsi, lalu yang dipakai hanya tinggal sisa-sisanya untuk pembangunan fasilitas publik yang hasilnya asal-asalan. Lalu para pekerja pembangunan itu hanya diupah rendah, mereka tak ubahnya hanya menjadi sapi perahan saja oleh pemenang tender proyek yang biasanya sudah diatur. Inilah ironisnya negeri kaya raya yang bernama Indonesia ini. Korupsi dimana-mana.

Lirik lengkap lagu Pemborong Jalan

Sapuku Sapumu Sapu Sapu
Karya ini ada dalam album Opini tahun 1982. Sebenarnya lagu ini mengangkat tema tentang profesi tukang sapu. Pekerjaan kecil ini kadang luput dari perhatian kita, padahal jasa tukang sapu sangat besar untuk kebersihan dan kesehatan lingkungan yang kerap kita lewati. 
Lalu dimana hubungannya dengan koruptor? Simak bait ini: "Tukang sapu bawa sapu masuk di kantor bersihkan yang kotor... Cukong kotor mandor koruptor semua yang kotor... awas kena sensor..". Dalam kacamata saya, tukang sapu disini bermakna kita sebagai bagian dari rakyat yang menginginkan negeri ini bersih dari korupsi. Lalu kita memasuki area-area yang sering menjadi sarang para koruptor. Kita bersihkan semua koruptor yang bertengger disana. Lalu Iwan Fals mengingatkan 'awas kena sensor'. Peringatan itu bermakna kalau kita rajin membersihkan para tukang korupsi tersebut, kita bisa dibasmi juga.
Lirik lengkap lagu Sapuku Sapumu Sapu Sapu

Politik Uang
Lagu yang ini ada dalam album Manusia Setengah Dewa tahun 2004. Sebuah album Iwan Fals yang sarat dengan kritik sosial. Album ini pula yang saat itu menjawab kerinduan penggemar terhadap sosok kritis dan kesederhanaan lagu-lagu dari penyanyi ini.
Lagu ini berkisah mengenai dunia politik dengan banyaknya partai yang terdaftar untuk ikut pemilihan umum. Disitu Iwan Fals berkata asalkan punya uang banyak, sebuah partai bisa memenangkan pemilu. Dengan apa? Dengan menyuap para pemilih untuk memilih partai politik yang ditentukan. Mereka (partai politik) kampanye dengan menawarkan berbagai program kerja kepada rakyat. Tetapi itu rupanya hanyalah seperti dongeng karena kenyataannya hanya cuma omongan yang tidak jelas pelaksanaannya. Namun banyak penonton cukup senang karena mereka mendapat keuntungan materi dengan menghadiri kampanye politik.
Dalam lagu ini Iwan Fals berkata uang adalah bahasa kalbu, uang adalah santapan rohani mulai birokrat, rakyat jelata bahkan wakil rakyatnya. Meski tidak semuanya tetapi banyak yang suka. Mungkin maksudnya dengan uang (kotor) bagi siapa saja yang suka, apapun bisa dilakukan, bahkan untuk memperoleh kekuasaan politik. Lalu dia melanjutkan dengan bait, "Jangan heran korupsi menjadi jadi... Habis itulah yang diajarkan... Ideologi jadi komoditi... Bisa diekspor ke luar negeri". Masih mau membantah kalau korupsi tidak diajarkan dalam keseharian beberapa dari kita...?
Lirik lengkap lagu Politik Uang
 
Dan Orde Paling Baru
Lagu ini masih dalam album Manusia Setengah Dewa. Dulu kita mengenal istilah Orde Lama. Kemudian kita mengenal lagi istilah Orde Baru sebagai pengganti istilah sebelumnya. Dan setelah kekuasaan Orde Baru digulingkan dengan demonstrasi besar-besaran tahun 1996, kita mengenal dengan Orde Reformasi. Namun Iwan Fals menyebutnya Orde Paling Baru.

Dalam lagu ini Iwan menyindir tidak banyaknya perubahan setelah Orde Baru digulingkan. Lagu ini langsung menghentak dengan bait "KKN berkembang biak sampai kelurahan". Istilah KKN semakin kita kenal pada masa demonstrasi besar-besaran menuntut reformasi. KKN adalah singkatan dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme. Kondisi penuh KKN ini merajalela dimasa Orde Baru sehingga menjadi salah satu pemicu pergolakan besar yang kemudian meruntuhkannya. Namun ternyata sampai masa Orde Paling Baru praktek tersebut tidak berkurang, bahkan malah semakin menjadi. Apakah benar yang dikatakan Iwan Fals?. Coba saja kamu main ke berbagai kantor kelurahan untuk membuktikannya. Setidaknya apa yang dikatakan Iwan Fals dalam lirik lagu ini memuat kebenaran. Sungguh mengerikan kondisi seperti ini, sehingga Iwan Fals melanjutkan dengan kalimat "Perlu pemimpin yang demokratis tapi bertangan besi" untuk memberantas praktek KKN itu. Apakah pemimpin yang sekarang seperti itu..?.

Lirik lengkap lagu Dan Orde Paling Baru 
  

Ngeriku

Negeriku yang ngeri, mungkin itu maksud Iwan Fals membuat lagu yang masih berada dalam album Manusia Setengah Dewa ini. Disini Iwan Fals mengajak kita turut serta bersih bersih negeri dari para penipu ini. Negeri para penipu? Iya benar, masih tidak percaya lagi?. Cobalah menengok keluar.

Kata Iwan Fals negeri ini surganya para penipu. Dan memang benar itu yang terjadi, dinegeri ini para penipu berkeliaran bebas tanpa ada ancaman hukum yang tegas. Mulai penipu kelas teri yang kalau apes digebuki sampai mati dijalanan... penipu kelas bandeng yang jika dipermalukan media massa lalu terpaksa dicopot jabatannya karena tekanan publik tapi bebas berdarmawisata ke luar negeri... sampai penipu kelas kakap yang antri untuk dicium tangannya bolak balik oleh para pejabat tinggi negara. Dan tidak ada ancaman hukum yang membuat jera terhadap perilaku mereka. Koruptor juga masuk kedalam golongan penipu, maling dan sejenisnya dan hal diataslah yang kita tonton setiap hari.

Kita sebagai rakyat yang takut akan dosa dan pembalasan di akhirat hanya bisa mengutuk dan mencibir ulah para penipu ini, namun biasanya yang terlalu keras sindirannya akan disikat. Disikat demi kepentingan kelompok atau golongannya. Disikat dengan sikat yang dibeli dari uang kotor hasil korupsi. Ngeri... Iwan Fals dalam lagu ini mengajak kita bersih-bersih negeri ini dari gerombolan penipu... sebelum kita yang dibersihkan oleh mereka.

Lirik lengkap lagu Ngeriku

Masih banyak lagu-lagu Iwan Fals baik solo maupun bersama grup band yang memuat lirik tentang korupsi dan sebangsanya. Kita semua memang jenuh dengan kondisi seperti ini. Kita menjadi saling curiga dan tidak bisa mudah mempercayai siapa / lembaga apa saja yang berkicau. Kita semua seperti dipaksa bersabar dan hanya disuruh duduk manis disofa menjadi penonton kebusukan-kebusukan ini dari layar TV. Apakah kita harus ramai-ramai turun ke jalan untuk merobohkan setan yang berdiri mengangkang....? (sb-iwanfalsmania.com)


Kalau cinta sudah di buang, jangan harap keadilan akan datang. Kesedihan hanya tontonan, bagi mereka yang diperkuda jabatan.
Sabar sabar sabar dan tunggu, itu jawaban yang kami terima. Ternyata kita harus ke jalan, robohkan setan yang berdiri mengangkang.
Penindasan serta kesewenang wenangan, banyak lagi teramat banyak untuk disebutkan.  Hoi hentikan, hentikan jangan diteruskan. Kami muak dengan ketidakpastian dan keserakahan.
Dijalanan kami sandarkan cita cita. Sebab dirumah tak ada lagi yang bisa dipercaya.
Orang tua pandanglah kami sebagai manusia. Kami bertanya tolong kau jawab dengan cinta.

BONGKAR !!!
100 Kalimat Indah Dalam Lirik Lagu Iwan Fals
Lagu-lagu yang dinyanyikan Iwan Fals sendirian maupun dinyanyikan dalam format group banyak memuat lirik yang istimewa, baik lirik lagu ciptaannya sendiri maupun dari orang lain. Lagu lagu Iwan Fals ini beberapa diantaranya memuat rangkaian kata yang indah dan menjadi kalimat penuh makna.

Berikut adalah 100 Kalimat Indah Dalam Lirik Lagu Iwan Fals dkk. Meskipun ini hanyalah sedikit dari kutipan lirik lirik lagu Iwan Fals yang sempat kami kumpulkan, setidaknya bisa memberi semangat. Simak dan resapilah makna yang terkandung didalamnya. Semoga hari-hari kita menjadi lebih berguna. (sb)

** kata kata Iwan Fals, kata kata bijak Iwan Fals, kata mutiara Iwan Fals, lirik lagu Iwan Fals, album Iwan Fals


100 Kalimat Indah Dalam Lirik Lagu Iwan Fals dkk
(dirangkum dan dipublikasikan oleh SB untuk iwanfalsmania.com pada 16/01/2008) --------------------------------------------------------
1.“Berhentilah jangan salah gunakan, kehebatan ilmu pengetahuan untuk menghancurkan”
(Puing – album Iwan Fals Sarjana Muda 1981)

2.“Hei jangan ragu dan jangan malu, tunjukkan pada dunia bahwa sebenarnya kita mampu”.
(Bangunlah Putra-Putri Pertiwi – album Sarjana Muda 1981)

3."Cepatlah besar matahariku, menangis yang keras janganlah ragu, hantamlah sombongnya dunia buah hatiku, doa kami dinadimu”.
(Galang Rambu Anarki – album
Iwan Fals Opini 1982)

4.“Jalan masih teramat jauh, mustahil berlabuh bila dayung tak terkayuh”.
(Maaf Cintaku - album
Iwan Fals Sugali 1984)

5.“Jangan kau paksakan untuk tetap terus berlari, bila luka di kaki belum terobati”.
(Berkacalah Jakarta - album
Iwan Fals Sugali 1984)

6.“Riak gelombang suatu rintangan, ingat itu pasti kan datang, karang tajam sepintas seram, usah gentar bersatu terjang”.
(Cik - album
Iwan Fals Sore Tugu Pancoran 1985)

7.“Aku tak sanggup berjanji, hanya mampu katakan aku cinta kau saat ini, entah esok hari, entah lusa nanti, entah”.
(Entah - album
Iwan Fals Ethiopia 1986)

8.“Mengapa bunga harus layu?, setelah kumbang dapatkan madu, mengapa kumbang harus ingkar?, setelah bunga tak lagi mekar”.
(Bunga-Bunga Kumbang-Kumbang - album
Iwan Fals Ethiopia 1986)

9.“Ternyata banyak hal yang tak selesai hanya dengan amarah”.
(Ya Ya Ya Oh Ya - album
Iwan Fals Aku Sayang Kamu 1986)

10.“Dalam hari selalu ada kemungkinan, dalam hari pasti ada kesempatan”.
(Selamat Tinggal Malam - album
Iwan Fals Aku Sayang Kamu 1986)

--------------------------------------------------------

11.“Kota adalah hutan belantara akal kuat dan berakar, menjurai didepan mata siap menjerat leher kita”.
(Kota - album
Iwan Fals Aku Sayang Kamu 1986)

12.“Jangan kita berpangku tangan, teruskan hasil perjuangan dengan jalan apa saja yang pasti kita temukan”.
(Lancar - album
Iwan Fals Lancar 1987)

13.“Jangan ragu jangan takut karang menghadang, bicaralah yang lantang jangan hanya diam”.
(Surat Buat Wakil Rakyat - album
Iwan Fals Wakil Rakyat 1987)

14.“Kau anak harapanku yang lahir di zaman gersang, segala sesuatu ada harga karena uang”.
(Nak - album
Iwan Fals 1910 1988)

15.“Sampai kapan mimpi mimpi itu kita beli?, sampai nanti sampai habis terjual harga diri”.
(Mimpi Yang Terbeli - album
Iwan Fals 1910 1988)

16.“Seperti udara kasih yang engkau berikan, tak mampu ku membalas, Ibu”.
(Ibu - album
Iwan Fals 1910 1988)

17.“Memang usia kita muda namun cinta soal hati, biar mereka bicara telinga kita terkunci”.
(Buku Ini Aku Pinjam - album
Iwan Fals 1910 1988)

18.“Dendam ada dimana mana di jantungku, di jantungmu, di jantung hari-hari”.
(Ada Lagi Yang Mati - album
Iwan Fals 1910 1988)

19.“Hangatkan tubuh di cerah pagi pada matahari, keringkan hati yang penuh tangis walau hanya sesaat”.
(Perempuan Malam - album
Iwan Fals Mata Dewa 1989)

20.“Kucoba berkaca pada jejak yang ada, ternyata aku sudah tertinggal, bahkan jauh tertinggal”.
(Nona - album
Iwan Fals Mata Dewa 1989)

--------------------------------------------------------

21.“Oh ya! ya nasib, nasibmu jelas bukan nasibku, oh ya! ya takdir, takdirmu jelas bukan takdirku”.
(Oh Ya! - album
Iwan Fals Swami 1989)

22.“Wahai kawan hei kawan, bangunlah dari tidurmu, masih ada waktu untuk kita berbuat, luka di bumi ini milik bersama, buanglah mimpi-mimpi”.
(Eseks eseks udug udug (Nyanyian Ujung Gang) - album
Iwan Fals Swami 1989)

23.“Api revolusi, haruskah padam digantikan figur yang tak pasti?”.
(Condet - album Swami 1989)

24.“Kalau cinta sudah di buang, jangan harap keadilan akan datang”.
(Bongkar - album
Iwan Fals Swami 1989)

25.“Kesedihan hanya tontonan, bagi mereka yang diperkuda jabatan”.
(Bongkar - album
Iwan Fals Swami 1989)

26.“Orang tua pandanglah kami sebagai manusia, kami bertanya tolong kau jawab dengan cinta”.
(Bongkar - album
Iwan Fals Swami 1989)

27.“Satu luka perasaan, maki puji dan hinaan, tidak merubah sang jagoan menjadi makhluk picisan”.
(Rajawali - album Kantata Takwa 1990)

28.“Kesadaran adalah matahari, kesabaran adalah bumi, keberanian menjadi cakrawala, dan perjuangan adalah pelaksanaan kata kata”.
(Paman Doblang - album Kantata Takwa 1990)

29.“Mereka yang pernah kalah, belum tentu menyerah”.
(Orang-Orang Kalah - album Kantata Takwa 1990)

30.“Aku rasa hidup tanpa jiwa, orang yang miskin ataupun kaya sama ganasnya terhadap harta”.
(Nocturno - album Kantata Takwa 1990)

--------------------------------------------------------

31.“Orang orang harus dibangunkan, kenyataan harus dikabarkan, aku bernyanyi menjadi saksi”.
(Kesaksian - album Kantata Takwa 1990)

32.“Ingatlah Allah yang menciptakan, Allah tempatku berpegang dan bertawakal, Allah maha tinggi dan maha esa, Allah maha lembut”.
(Kantata Takwa - album Kantata Takwa 1990)

33.“Kebimbangan lahirkan gelisah, jiwa gelisah bagai halilintar”.
(Gelisah - album Kantata Takwa 1990)

34.“Bagaimanapun aku harus kembali, walau berat aku rasa kau mengerti”.
(Air Mata - album Kantata Takwa 1990)

35.“Alam semesta menerima perlakuan sia sia, diracun jalan napasnya diperkosa kesuburannya”.
(Untuk Bram - album
Iwan Fals Cikal 1991)

36.“Duhai langit, duhai bumi, duhai alam raya, kuserahkan ragaku padamu, duhai ada, duhai tiada, duhai cinta, ku percaya”.
(Pulang Kerja - album
Iwan Fals Cikal 1991)

37.“Dimana kehidupan disitulah jawaban”.
(Alam Malam - album
Iwan Fals Cikal 1991)

38.“Ada dan tak ada nyatanya ada”.
(Ada - album
Iwan Fals Cikal 1991)

39.“Aku sering ditikam cinta, pernah dilemparkan badai, tapi aku tetap berdiri”.
(Nyanyian Jiwa - album Swami Il 1991)

40.“Aku mau jujur jujur saja, bicara apa adanya, aku tak mau mengingkari hati nurani”.
(Hio - album Swami Il 1991)

--------------------------------------------------------

41.“Bibirku bergerak tetap nyanyikan cinta walau aku tahu tak terdengar, jariku menari tetap tak akan berhenti sampai wajah tak murung lagi”.
(Di Mata Air Tidak Ada Air Mata - album
Iwan Fals Belum Ada Judul 1992)

42.“Mengapa besar selalu menang?, bebas berbuat sewenang wenang, mengapa kecil selalu tersingkir?, harus mengalah dan menyingkir”.
(Besar Dan Kecil - album
Iwan Fals Belum Ada Judul 1992)

43.“Angin pagi dan nyanyian sekelompok anak muda mengusik ingatanku, aku ingat mimpiku, aku ingat harapan yang semakin hari semakin panjang tak berujung”.
(Aku Disini - album
Iwan Fals Belum Ada Judul 1992)

44.“Jalani hidup, tenang tenang tenanglah seperti karang”.
(Lagu Satu - album
Iwan Fals Hijau 1992)

45.“Sebentar lagi kita akan menjual air mata kita sendiri, karena air mata kita adalah air kehidupan”.
(Lagu Dua - album
Iwan Fals Hijau 1992)

46.“Kita harus mulai bekerja, persoalan begitu menantang, satu niat satulah darah kita, kamu adalah kamu aku adalah aku”.
(Lagu Tiga - album
Iwan Fals Hijau 1992)

47.“Kenapa kebenaran tak lagi dicari?, sudah tak pentingkah bagi manusia?”
(Lagu Empat- album
Iwan Fals Hijau 1992)

48.“Kenapa banyak orang ingin menang?, apakah itu hasil akhir kehidupan?”.
(Lagu Empat- album
Iwan Fals Hijau 1992)

49.“Anjingku menggonggong protes pada situasi, hatiku melolong protes pada kamu”.
(Lagu Lima - album
Iwan Fals Hijau 1992)

50.“Biar keadilan sulit terpenuhi, biar kedamaian sulit terpenuhi, kami berdiri menjaga dirimu”.
(Karena Kau Bunda Kami - album Dalbo 1993)

--------------------------------------------------------

51.“Apa jadinya jika mulut dilarang bicara?, apa jadinya jika mata dilarang melihat?, apa jadinya jika telinga dilarang mendengar?, jadilah robot tanpa nyawa yang hanya mengabdi pada perintah”.
(Hura Hura Huru Hara - album Dalbo 1993)

52.“Tertawa itu sehat, menipu itu jahat”.
(Hua Ha Ha - album Dalbo 1993)

53.“Nyanyian duka nyanyian suka, tarian duka tarian suka, apakah ada bedanya?”
(Terminal – single 1994)

54.“Waktu terus bergulir, kita akan pergi dan ditinggal pergi”.
(Satu Satu – album
Iwan Fals Orang Gila 1994)

55.“Pelan-pelan sayang kalau mulai bosan, jangan marah-marah nanti cepat mati, santai sajalah”.
(Menunggu Ditimbang Malah Muntah – album
Iwan Fals Orang Gila 1994)

56.“Mau insaf susah, desa sudah menjadi kota”.
(Menunggu Ditimbang Malah Muntah – album
Iwan Fals Orang Gila 1994)

57.“Pertemuan dan perpisahan, dimana awal akhirnya?, dimana bedanya?”.
(Doa Dalam Sunyi – album
Iwan Fals Orang Gila 1994)

58.“Jika kata tak lagi bermakna, lebih baik diam saja”.
(Awang Awang – album
Iwan Fals Orang Gila 1994)

59.“Bagaimana bisa mengerti?, sedang kita belum berpikir, bagaimana bisa dianggap diam?, sedang kita belum bicara”.
(Awang Awang – album
Iwan Fals Orang Gila 1994)

60.“Aku bukan seperti nyamuk yang menghisap darahmu, aku manusia yang berbuat sesuai aturan dan keinginan”.
(Nasib Nyamuk – album
Iwan Fals & Sawung Jabo Anak Wayang 1994)

--------------------------------------------------------

61.“Oh susahnya hidup, urusan hati belum selesai, rumah tetangga digusur raksasa, pengusaha zaman merdeka”.
(Oh – single 1995)

62.“Aku disampingmu begitu pasti, yang tak kumengerti masih saja terasa sepi”.
(Mata Hati – album
Iwan Fals Mata Hati 1995)

63.“Sang jari menari jangan berhenti, kupasrahkan diriku digenggaman-Mu”.
(Lagu Pemanjat – album
Iwan Fals Lagu Pemanjat 1996)

64.“Lepaslah belenggu ragu yang membelit hati, melangkah dengan pasti menuju gerbang baru”.
(Songsonglah – album Kantata Samsara 1998)

65.“Berani konsekuen pertanda jantan”.
(Nyanyian Preman – album Kantata Samsara 1998)

66.“Dengarlah suara bening dalam hatimu, biarlah nuranimu berbicara”.
(Langgam Lawu – album Kantata Samsara 1998)

67.“Matinya seorang penyaksi bukan matinya kesaksian”.
(Lagu Buat Penyaksi – album Kantata Samsara 1998)

68.“Bertahan hidup harus bisa bersikap lembut, walau hati panas bahkan terbakar sekalipun”.
(Di Ujung Abad - album
Iwan Fals Suara Hati 2002)

69.“Jangan goyah percayalah teman perang itu melawan diri sendiri, selamat datang kemerdekaan kalau kita mampu menahan diri”.
(Dendam Damai - album
Iwan Fals Suara Hati 2002)

70.“Berdoalah sambil berusaha, agar hidup jadi tak sia-sia”.
(Doa - album
Iwan Fals Suara Hati 2002)
 
--------------------------------------------------------

71.“Harta dunia jadi penggoda, membuat miskin jiwa kita”.
(Seperti Matahari - album
Iwan Fals Suara Hati 2002)

72.“Memberi itu terangkan hati, seperti matahari yang menyinari bumi”.
(Seperti Matahari - album
Iwan Fals Suara Hati 2002)

73.“Jangan heran korupsi menjadi jadi, habis itulah yang diajarkan”.
(Politik Uang – album
Iwan Fals Manusia Setengah Dewa 2004)

74.“Gelombang cinta gelombang kesadaran merobek langit yang mendung, menyongsong hari esok yang lebih baik”.
(Para Tentara – album
Iwan Fals Manusia Setengah Dewa 2004)

75.“Terhadap yang benar saja sewenang wenang, apalagi yang salah”.
(Mungkin – album
Iwan Fals Manusia Setengah Dewa 2004)

76.“Begitu mudahnya nyawa melayang, padahal tanpa diundang pun kematian pasti datang”.
(Matahari Bulan Dan Bintang – album
Iwan Fals Manusia Setengah Dewa 2004)

77.“Dunia kita satu, kenapa kita tidak bersatu?”.
(Matahari Bulan Dan Bintang – album
Iwan Fals Manusia Setengah Dewa 2004)

78.“Urus saja moralmu urus saja akhlakmu, peraturan yang sehat yang kami mau”.
(Manusia Setengah Dewa – album
Iwan Fals Manusia Setengah Dewa 2004)

79.“Di lumbung kita menabung, datang paceklik kita tak bingung”.
(Desa – album
Iwan Fals Manusia Setengah Dewa 2004)

80.“Tutup lubang gali lubang falsafah hidup jaman sekarang”.
(Dan Orde Paling Baru – album
Iwan Fals Manusia Setengah Dewa 2004)

--------------------------------------------------------

81.“Buktikan buktikan!, kalau hanya omong burung beo pun bisa”.
(Buktikan – album
Iwan Fals Manusia Setengah Dewa 2004)

82.“Dunia politik dunia bintang, dunia hura hura para binatang”.
(Asik Nggak Asik – album
Iwan Fals Manusia Setengah Dewa 2004)

83.“Dewa-dewa kerjanya berpesta, sambil nyogok bangsa manusia”.
(17 Juli 1996 – album
Iwan Fals Manusia Setengah Dewa 2004)

84.“Tanam-tanam pohon kehidupan, siram siram sirami dengan sayang, tanam tanam tanam masa depan, benalu-benalu kita bersihkan”.
(Tanam-Tanam Siram-Siram – single 2006 -
album Iwan Fals Keseimbangan 2010)

85.“Ada apa gerangan mengapa mesti tergesa gesa, tak bisakah tenang menikmati bulan penuh dan bintang”.
(Haruskah Pergi – 2006 - Iwan Fals & Indra Lesmana)

86.“Persoalan hidup kalau diikuti tak ada habisnya, soal lama pergi soal baru datang”.
(Selancar – 2006 -
Iwan Fals & Indra Lesmana)

87.“Jaman berubah perilaku tak berubah, orang berubah tingkah laku tak berubah”.
(Rubah – album
Iwan Fals 50:50 2007)

88.“Satu hilang seribu terbilang, patah tumbuh hilang berganti”.
(Pulanglah – album
Iwan Fals 50:50 2007)

89.“Hidup ini indah berdua semua mudah, yakinlah melangkah jangan lagi gelisah”.
(KaSaCiMa – album
Iwan Fals 50:50 2007)

90.“Tak ada yang lepas dari kematian, tak ada yang bisa sembunyi dari kematian, pasti”.
(Ikan-Ikan – album
Iwan Fals 50:50 2007)

--------------------------------------------------------

91.“Ada kamu yang mengatur ini semua tapi rasanya percuma, ada juga yang janjikan indahnya surga tapi neraka terasa”.
(Cemburu – album
Iwan Fals 50:50 2007)

92.“Hukum alam berjalan menggilas ludah, hukum Tuhan katakan “Sabar!”.
(Kemarau – uncassette)

93.“Yang pasti hidup ini keras, tabahlah terimalah”.
(Joned – uncassette)

94.“Oh negeriku sayang bangkit kembali, jangan berkecil hati bangkit kembali”.
(Harapan Tak Boleh Mati – uncassette)

95.“Oh yang ditinggalkan tabahlah sayang, ini rahmat dari Tuhan kita juga pasti pulang”.
(Harapan Tak Boleh Mati – uncassette)

96.“Tuhan ampunilah kami, ampuni dosa-dosa kami, ampuni kesombongan kami, ampuni bangsa kami, terimalah disisi-Mu korban bencana ini”.
(Saat Minggu Masih Pagi – uncassette)

97.“Nyatakan saja apa yang terasa walau pahit biasanya, jangan disimpan jangan dipendam, merdekakan jiwa”.
(Nyatakan Saja – uncassette)

98.“Usiamu tak lagi muda untuk terus terusan terjajah, jangan lagi membungkuk bungkuk agar dunia mengakuimu”.
(Merdeka – uncassette)

99.“Kau paksa kami untuk menahan luka ini, sedangkan kau sendiri telah lupa”.
(Luka Lama – uncassette)

100. “Oh Tuhan tolonglah, lindungi kami dari kekhilafan, oh ya Tuhan tolonglah, Ramadhan mengetuk hati orang orang yang gila perang”.
(Selamat Tinggal Ramadhan – uncassette)

--------------------------------------------------------

Silahkan copy-paste dan menyebarkan tulisan ini, namun jangan lupa selalu sertakan link sumbernya ya boss :)
iwanfalsmania.com 100% Iwan Fals
Rayuan Cinta Iwan Fals
Iwan Fals bukan hanya bisa membuat lagu kritik, tapi dia juga pakar dalam lagu bertema cinta. Namanya juga manusia yang diberi kelebihan mencintai pasangannya, apalagi sebagai seorang seniman hampir mustahil tidak membawa perasaan cinta dalam karya-karyanya. 

Tapi lagu cinta Iwan Fals bukanlah lagu cinta kebanyakan seperti yang sering kita dengarkan. Lagu cinta Iwan Fals kadang ‘nyeleneh’ dan menggunakan rangkaian kata yang tidak lazim. Beberapa lirik lagu cinta Iwan Fals bahkan hampir tidak masuk akal untuk diaplikasikan sebagai rayuan cinta kepada pasangan. Namun itulah seorang Iwan Fals yang namanya dikenal sebagai penyanyi lagu-lagu bertema kritik. Tema lagu cinta ala Iwan Fals sebagian adalah tema cinta gaya jalanan yang tidak sekedar mengobral rayuan setinggi langit, tetapi berbicara mengalir apa adanya. 

Berikut Sembilan Rayuan Cinta Ala Iwan Fals dari berbagai lirik lagu Iwan Fals yang telah kami rangkum. (Iwan Fals Mania -sb)

9 Rayuan Cinta Ala Iwan Fals

1.    Iblis Kok Baik Hati?

Kalimat ini ada dalam lirik lagu 22 Januari dari album Sarjana Muda yang rilis tahun 1981. Pada lagu ini Iwan Fals menulis bahwa pada tanggal 22 Januari dia tidak sendiri lagi sebab telah berteman/berpacaran/komitmen saling mencintai dengan iblis yang baik hati. Maksud iblis disini adalah pasangannya. Tapi pasangannya kok disebut iblis ya.. hehe. 

Coba sebut pasangan Kamu dengan panggilan Iblis, bagaimana responnya. Kalau dia adalah penggemar Iwan Fals atau pernah dengar lagu ini mungkin bisa memahami, kalau tidak ya paling-paling kena gampar... hehehe...
Dua dua Januari tidak sendiri... Aku berteman iblis yang baik hati...


2.    Meludahi Muka dan Mencongkel Bola Mata

Lagu Maaf Cintaku dari album Sugali tahun 1984 mungkin adalah lagu cinta paling sadis dari Iwan Fals. Bayangkan untuk mengatakan bahwa pasangannya begitu cantik, Iwan Fals ingin meludahi dulu wajah belahan jiwanya dan bayangkan pula untuk mengatakan indahnya mata kekasihnya, Iwan Fals sampai ingin mencongkel keluar mata pasangannya. Kalau mengatakan hal ini kepada yang disayang, mungkin kekasihmu bakal ketakutan menganggap Kamu sakit jiwa dan urusannya bisa panjang sampai ke polisi. Tapi tentu beda kalau kekasihmu suka lagu-lagu Iwan Fals, dia mungkin merasa tersanjung. 

Rayuan ‘gila’ model ini kenyataannya sering dipakai penggemar Iwan Fals, dan sampai sekarang belum ada laporan ancaman kekerasan karena terinspirasi lagu ini... huhuhu...
Ingin kuludahi mukamu yang cantik... Agar kau mengerti bahwa kau memang cantik... Ingin kucongkel keluar indah matamu... Agar engkau tahu memang indah matamu...
Lirik lengkap lagu Maaf Cintaku

3.    Kembang Pete dan Batu Akik

Untuk mengungkapkan perasaan cinta umumnya kita memberi bunga mawar atau cincin berhias berlian. Tapi Iwan Fals memilih setangkai kembang pete dan batu akik. Lagu Kembang Pete yang ada pada album KPJ tahun 1985 menjadi sindiran bagi kaum berada coba mengingatkan bahwa cinta itu milik siapa saja. Kembang pete mudah diperoleh dan batu akik kelas pinggir jalan murah harganya. Dua item ini cukup bagi Iwan Fals untuk dijadikan persembahan cintanya yang dalam lagu ini dia mengatakan cintanya adalah cinta jalanan. 

Dalam lagu ini Iwan Fals dan kelompok KPJ masih menyisipkan kritikan meski tema utamanya lagu cinta. Seperti bait yang mengatakan ‘kalau diantara kita jatuh sakit/lebih baik tak usah ke dokter/sebab ongkos dokter disini/terkait diawan tinggi’ dan juga tentang himbauan agar tidak membuat uang palsu. 

Kembali tentang rayuan cinta, faktanya ada juga beberapa penggemar Iwan Fals yang memberikan kembang pete dan batu akik kepada pasangan yang dicintai. Tentu saja pasangannya sudah paham, kalau tidak mengerti ya mungkin malah dianggap pelit... hahaha...
Kuberikan padamu setangkai kembang pete... Tanda cinta abadi namun kere... Kuberikan untukmu sebuah batu akik... Tanda sayang batin yang tercekik...


4.    Bibirnya Dilumat Habis

Mungkin ini lagu cinta Iwan Fals yang agak vulgar sebagian liriknya. Lagu Aku Antarkan dari album Sore Tugu Pancoran tahun 1985 ini berkisah tentang lelaki yang mengantarkan pulang pasangannya setelah seminggu lamanya bersama. Tak terasa seminggu sudah waktu berlalu dan entah mereka ngapain saja... mungkin jungkir balik atau panjat tebing.. hehehe. Yang jelas pada liriknya dalam seminggu lelaki itu telah habis melumat bibir pasangannya. Dan hebatnya, pasangannya tak bosan meminta ciuman itu, wow. 

Naah, jangan ngeres dulu dan langsung memvonis ini lagu tentang pasangan kumpul kebo. Iwan Fals pada saat lagu ini dirilis kayaknya telah menikah resmi, Iwan Fals nikah umur 19 tahun. Jadi mungkin lagu ini berkisah tentang pasangan sah suami istri yang sudah tentu halal saling melumat bibir. Pertanyaannya apa nggak sariawan ya seminggu penuh bibir diulek-ulek gitu yang pastinya bibir jadi memble. 

Bagi yang kepingin lumat-melumat kalau belum jadi pasangan yang sah jangan asal nyosor, zina itu haram hukumnya. Nikah resmi dulu Bro/Sis, dijamin lebih enak lumatannya serta nggak dapet dosa malah dapet pahala... yahuhu...
Tak terasa seminggu... Rakus kulumat bibirmu... Tak terasa seminggu... Tak bosan kau minta itu...
Lirik lengkap lagu Aku Antarkan

5.    Sekarang Cinta, Entah Esok Hari atau Lusa Nanti

Mungkin inilah lagu cinta Iwan Fals yang liriknya paling jujur. Disaat kebanyakan dari kita bergombal-gembel-ria dengan mengatakan aku cinta kamu sampai mati, cinta sampai kiamat dan sebagainya, Iwan Fals tidak. Dalam lirik lagu Entah dari album Ethiopia tahun 1986 Iwan Fals justru berkata ‘Aku cinta kau saat ini (tapi) entah esok hari atau lusa nanti”. Jujur banget kan?. 

Coba praktekan lirik Iwan Fals ini kepada pasanganmu, mungkin dia akan semakin sayang atau bahkan malah melengos dan nangis guling-guling di trotoar, hehehe. Tapi jangan sok jaim lah, hayo ngaku saja kadang ada suatu waktu dimana kadar cinta kita kepada pasangan berkurang. Itu lumrah, manusia tidak ada puasnya. Tapi ya jangan lama-lama bisa jadi masalah nantinya. Lirik Iwan Fals ini jujur sekali, tapi kita bisa ambil positifnya saja deh. Jangan selalu menganggap esok hari lantas tidak lagi mencintai pasangan, tapi jadikan esok hari atau lusa nanti semakin cinta. Nah, beres kan... hohoho...
Seperti biasa aku tak sanggup berjanji... Hanya mampu katakan aku cinta kau saat ini... Entah esok hari... Entah lusa nanti... Entah...


6.    Wajah Cukup Lumayan Cuma Dapat Poin Enam

Pada lirik lagu Aku Sayang Kamu dari album berjudul sama yang rilis tahun 1986 penuh berisi rayuan-rayuan gombal tingkat tinggi. Meskipun lirik lagu ini terasa lebay namun Iwan masih berusaha mengimbangi supaya gombalannya tidak overdosis. Pada bagian akhir lagu, Iwan Fals masih bisa jujur mengatakan wajah pasangannya cukup lumayan dan dapat poin enam. 

Kalau kita sih biasanya mengatakan wajah pasangan kita cantik/tampan seperti bintang film, kalau diberi nilai ya delapan atau sembilan bahkan sepuluh alias tanpa cacat. Pasangan yang dapat rayuan gombal semacam ini pasti melayang dan jadi percaya diri meski wajahnya tak beda jauh dengan sepatu boot... hihihi...
Wajah cukup lumayan dapat poin enam... Kalau nona berjalan rembulan pun padam...


7.    Buku Pinjam Malah Dicorat Coret

Lagu Buku Ini Aku Pinjam dari Iwan Fals terasa sekali gaya percintaan pada tahun 80-an. Lagu yang ada dalam album 1910 tahun 1988 ini berkisah tentang gaya pacaran anak sekolah pada masa itu. Kenalan di depan kantin, menunggu di halte bus untuk pergi kencan sepulang sekolah, benar-benar gaya tahun 80-an atau mungkin sampai kini ya? entahlah. 

Yang kita tahu kalau sekarang sih kenalan itu banyaknya di mall atau lewat social media internet. Mau kencan ya janjian ketemu di cafe biar nggak ketahuan kalau berangkatnya nebeng truk pasir, begitu duit pasangan habis ya sudah ditinggalkan cari mangsa baru, hehe.. nggaklah itukan kerjaan orang sakit. Dan yang menarik dari lagu ini adalah tentang dipinjamnya buku pasangannya untuk dituliskan sajak indah didalamnya. Wow, yang bikin iwanfalsmania.com dulu juga begitu bro/sis, dan hasilnya diomeli dan malah dicuekin... hahaha.. buku bagus-bagus kok dicorat-coret. Kalau sekarang cukup kirim sajak rayuan via sms sambil tiduran atau sambil setor di wc, sekali ketik rayuan langsung dikirim ke beberapa orang buat cadangan... hehehe...
Buku ini aku pinjam... Kan kutulis sajak indah... Hanya untukmu seorang... Tentang mimpi mimpi malam


8.    Banyak Uang Cinta Datang

Masih dari album yang sama 1910 tahun 1988, dalam lagu Pesawat Tempur Iwan Fals menggabungkan lirik kritis bersanding dengan tema cinta. Disini Iwan Fals memposisikan dirinya sebagai lelaki yang tidak punya uang tapi tetap semangat mengejar cinta seorang wanita. Dan lagi-lagi Iwan Fals mengungkapkan kenyataan yang ada di masyarakat pada umumnya. Bukan hanya di tahun 80-an seperti saat lagu ini rilis, tapi rupanya sampai sekarang dan sepanjang masa. 

Simak lirik ‘kalau saja aku bukanlah penganggur/sudah kupacari kau’. Paham kan maksudnya. Banyak dari kita yang tidak percaya diri mengejar cinta seseorang hanya karena tidak punya materi yang bisa ditonjolkan. Dengan kata lain wanita dianggap lebih mau dipacari oleh lelaki yang berduit meski wajah lelaki itu mirip wajan teflon atau panci bakso (dalam lagu ini objeknya adalah wanita, jangan marah ya sis). Dan Iwan Fals mengkritik tentang perang yang memakan banyak biaya, dia bilang kalau dana perang untuk dirinya maka wanita incarannya akan datang bukan untuk senyum saja. Wah, trus si cewek itu mau ngapain lagi, Wan.. apa ngajak main monopoli? gawat... hahaha...
Oh oh ya andaikata dana perang buat diriku... Tentu kau mau singgah bukan cuma tersenyum...


9.    Laki-Laki Normal Itu Menyukai Wanita

Bersyukurlah bangsa Indonesia memiliki penyanyi Iwan Fals yang statusnya normal. Iwan Fals bisa dipastikan bukan maho, homo, gay dan istilah-istilah sebangsanya.. hehehe. Selain statusnya sudah dibuktikan dalam keseharian, Iwan Fals juga menegaskan kalau dia lelaki asli bukan kw dalam lagu cintanya yang berjudul Ya Atau Tidak. Lagu cinta ini ada dalam album Belum Ada Judul tahun 1992. 

Lirik lagu ini berkisah seputar rayuan Iwan Fals kepada kekasihnya yang mungkin saat itu lagi ngambek dan puasa bicara. Setelah dirayu sedemikian rupa masih saja tidak berhasil membuatnya bicara. Dan diakhir lirik, Iwan Fals menegaskan kalau dia lelaki tulen. Ah, mungkin saat itu Iwan Fals dituduh maho oleh istrinya kali ya, gan? Hahaha... entahlah ini cuma halusinasi ane saja, maaf ya mbak Yos... hahihuheho...
Tak aku pungkiri aku suka wanita... Sebab aku laki laki masa suka pria...
Lirik lengkap lagu Ya Atau Tidak

Nah... segini saja Sembilan Rayuan Cinta Ala Iwan Fals yang sudah iwanfalsmania.com kumpulkan. Tentu masih ada banyak lagi, tapi cukup sembilan saja. Sebab kalau mau nambah lagi mohon maaf ndak bisa soalnya jempol kaki lagi cantengan dan rambut ane ketombean.. lho apa hubungannya..? ndak tau.. silahkan dihubungkan sendiri... :P (sb)

Mau copas tulisan ini silahkan, tapi sumbernya jangan lupa ya... makasih.
 iwanfalsmania.com 100% IWAN FALS

Sample Text

Follow Us on Facebook



JOIN WITH US

Popular Posts