Sabtu, 19 Januari 2013

tu-16-dan-as-1-kenel.jpg
Pesawat bomber TU-16 Badger sedang meluncurkan AS-1 Kennel
Jauh sebelum era kehadiran Rudal Exocet dan Yakhont, Sejarah TNI AU di era tahun 60-an yang saat itu masih AURI (Angkatan Udara Republik Indonesia) sudah mempunyai rudal lintas cakrawala, alias over the horizon. Rudal yang dimaksud adalah AS-1 Kennel. Rudal ini terbilang fenomenal saat itu dan kenangannya masih cukup menarik untuk disimak hingga saat ini, pasalnya ukuran rudal jelajah ini super bongsor dan sampai kini cuma Indonesia, sebagai satu-satunya negara di kawasan Asia Tenggara yang punya riwayat mengoperasikan rudal yang masuk kategori heavy missile tersebut. Walau teknologi dan platformnya ketinggalan jauh dengan rudal Tomahawk milik AS, tapi ketika operasi Trikora dikobarkan Ir. Soekarno, daya deteren AS-1 Kennel nyatanya mampu membuat pusing pihak Belanda, Amerika Serikat dan NATO.
AS-1 Kennel (dalam kode aslinya dari Uni Soviet disebut KS-1 Komet) merupakan rudal antikapal permukaan yang diproduksi Uni Soviet pada tahun 1953 dengan basis konstruksi pesawat MIG-15 dan MIG-17. Rudal yang disiapkan untuk dibopong pesawat bomber strategis Tupolev Tu-16 Badger B ini dibuat setelah desakan AL Uni Soviet kala itu untuk memiliki rudal jelajah antikapal. Tu-16 mampu membawa sekaligus dua rudal seberat lebih dari 3 ton ini di kedua sayapnya. AS-1 Kennel yang berkecepatan sub sonic ditenagai mesin turbojet yang mampu membuatnya mampu menjangkau sasaran sejauh 100km. Dengan bobot sekitar 3 ton, AS-1 dibekali hulu ledak seberat 600 Kg High Explosive. Tak ayal dengan daya hantam yang menakutkan membuat pihak belanda ketar ketir saat konflik irian barat berlangsung, rudal ini menjadi salah satu alutsista AURI yang sangat diperhitungkan oleh militer Belanda. Bahkan beberapa analis menyatakan, kapal induk HNLMS Karel Doorman kebanggaan Belanda yang kala itu ikut mangkal diperairan Irian dapat dihancurkan dengan dua hantaman rudal AS-1 Kennel.
AS-1 dirancang oleh A. Y Bereznyak dari Mikoyan’s di kota Dhubna, Uni Soviet. Cara kerja rudal ini adalah setelah operator memprogram autopilotnya untuk diluncurkan dan menanjak dan menggunakan radar semi-aktif untuk sistem terminal flight.
Rudal ini diperkirakan mulai operasional pada sekitar tahun 1961. Sayang tidak ada informasi yang pasti tentang jumlah Kennel yang dibeli oleh Indonesia. Tapi bila sekedar ingin melihat sosok rudal ber- air intake ini bisa dijumpai di Museum Dirgantara Yogyakarta.
AS-1 Kennel sendiri umurnya tak terlalu panjang, Uni Soviet hanya mengoperasikan rudal ini dalam rentang tahun 1955 sampai 1961. Secara umum AS-1 memiliki ukuran nyaris sebesar pesawat tempur MIG-15 memiliki panjang 8,2 meter (MIG : 10,11 m), rentang sayap 4,9 meter dan kecepatan 0,9 mach.
Sejauh ini yang diketahui mengoperasikan selain Uni Soviet (Rusia) adalah Indonesia dan Mesir.
ks-1-kometa-kennel.jpg
sosok AS-1 Kennel yang terpasang pada sayap TU-16 Badger
peluncuran-as-1-kenel.jpg
Ukuran AS-1 Kennel hampir sebesar pesawat MIG-15
Spesifikasi KS-1 Komet/AS-1 Kennel
  • Kode soviet : KS-1 Komet
  • Kode NATO : AS-1 Kennel
  • Propulsi : turbojet
  • Pemandu : terminal active radar terminal homing
  • Hulu ledak : 600 kg HE
  • Penggerak : RD-500K turbojet
  • Jangkauan : 140 km
  • Berat lontar : 3000 kg
  • Panjang : 8,29 meter
  • Diameter : 1,20 meter
  • Pabrik : Mikoyan
  • Platform : Tu-16 Badger

0 komentar:

Posting Komentar

Sample Text

Follow Us on Facebook



JOIN WITH US

Popular Posts